Bisnis.com, JAKARTA— Induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), mengklaim telah terpilih menjadi salah satu potential drug manufacturer Coalition for Epidemic Preparedness Innovations atau CEPI untuk Covid-19.
Lewat siaran pers Kamis (15/10/2020), Bio Farma menjelaskan bahwa kabar itu merupakan kelanjutan dari hasil due dilligence pada 15 September 2020 yang memberikan penilaian kepada aspek sistem produksi vaksin dan mutu, sistem analitik laboratorium, dan sistem teknologi informasi yang digunakan perseroan dalam memproduksi vaksin.
Seperti diketahui, CEPI merupakan koalis pemerintah, swasta, dan filantropis yang berpusat di Norwegia. CEPI memiliki tujuan untuk untuk mengembangkan fase awal vaksin yang aman, efektif, dan terjangkau sehingga dapat membantu menahan wabah sedini mungkin.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan fasilitas perseroan yang akan digunakan oleh CEPI adalah untuk memproduksi vaksin Covid-19 dengan multi platform sebanyak 100 juta dosis per tahun. Produksi akan dimulai pada akhir kuartal IV/2021 atau kuartal I/2022.
“Saat ini dunia sedang berusaha untuk menemukan vaksin Covid-19 dengan segala jenis platform. Pengembang-pengembang vaksin Covid-19 dari seluruh dunia, ada yang belum memiliki fasilitas produksi masal secara mandiri sehingga CEPI akan mempertemukannya dengan produsen vaksin yang telah memenuhi persyaratan tertentu dan Bio Farma adalah salah satunya,” ujar Honesti.
Honesti menambahkan bahwa penggunaan kapasitas produksi untuk CEPI tidak akan memengaruhi kegiatan produksi rutin. Pihaknya mengklaim telah memperhitungkan hal tersebut.
Baca Juga
Bio Farma menyebut kolaborasi dengan CEPI tidak hanya sebatas vaksin Covid-19. Pengembangan vaksin pandemi lainnya juga dapat dilakukan melalui berbagai teknologi terkini.