Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp2,01 triliun hingga akhir kuartal III/2020. Pencapaian itu turut menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham Summarecon yang baik 4 persen.
Presiden Direktur Summarecon Agung Adrianto Adhi menyampaikan proyek Summarecon Serpong masih menjadi kontributor utama penjualan perseroan hingga September 2020. Proyek Summarecon Serpong menyumbang sekitar 50 persen marketing sales emiten bersandi saham SMRA itu.
“Target kami tahun ini Rp2,5 triliun, kami yakin akan achieve target karena penjualan masih terus berjalan,” ujar Adrianto kepada Bisnis, Rabu (14/10/2020).
Dengan pencapaian yang sudah diraih hingga sembilan bulan 2020, SMRA tinggal mengejar sisa target Rp490 miliar dalam 2,5 bulan.
Menurut Adrianto, penjualan perseroan tetap bisa sesuai harapan karena produk SMRA tersebar di tujuh pengembangan kawasan atau township.
Setiap produk yang ada di township tersebut telah didesain sesuai dengan segmen pangsa pasarnya. Dengan demikian, Adrianto menyebut setiap produk perseroan memiliki kelebihan atau selling point yang unik.
Baca Juga
“Tentunya setiap produk yang kami pasarkan, semua menjadi andalan kami,” imbuh Ardianto.
Bila dibandingkan dengan kuartal II/2020, realisasi marketing sales SMRA terpantau naik 63 persen. Namun, apabila dibandingkan dengan periode kuartal III/2020, prapenjualan turun 40 persen.
Prapenjualan pada periode Juli - September menjadi yang tertinggi di sepanjang tahun berjalan senilai Rp903 miliar. Sementara itu, pada kuartal I/2020, prapenjualan SMRA tercatat senilai Rp855 miliar dan pada kuartal II/2020 senilai RP256 miliar.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (14/10/2020), saham SMRA naik 4 persen ke level 650. Saham SMRA diperdagangkan sebanyak 57,47 juta lembar dengan nilai transaksi Rp36,91 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham SMRA sudah naik 15,04 persen.