Ungkapan keberadaan harta karun terbesar dunia di pasar modal kerap diucapkan investor kenamaan Indonesia, Lo Kheng Hong (LKH), dalam sejumlah kesempatan. Sayangnya, banyak yang ingin menemukan dalam waktu singkat.
Ampuhnya efek foto LKH memang bukan isapan jempol belaka. Pada Agustus 2020, fotonnya di depan kutipan Hary Tanoesoedibjo (HT) terbukti langsung memantik pergerakan saham Grup MNC.
Pak Lo, sapaan akrabnya, berpose di depan kutipan HT usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) pada Selasa (11/8/2020). Keesokan harinya, saham induk usaha MNC Group itu sempat terbang 24,53 persen.
Pria yang mendapat julukan Warren Buffet Indonesia itu pun membenarkan foto yang beredar. Bahkan, dia mengatakan dengan gamblang memiliki saham BMTR.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), LKH masuk ke dalam daftar investor BMTR dengan total kepemilikan di atas 5 persen per 25 September 2020. KSEI mencatat LKH memegang sekitar 942,18 juta saham atau 5,68 persen BMTR hinga Jumat (25/9/2020).
Berkaca dari efek dongkrak saham BMTR, rupanya banyak pihak yang tergiur ingin mendapatkan cuan dari kenaikan harga saham dalam waktu singkat. Strateginya dengan menyebar foto LKH di depan logo emiten terkait.
Salah satu yang paling hangat yakni foto LKH nampak di depan teller PT Bank BRIsyariah Tbk. (BRIS). Gambar ini beredar di sejumlah sosial media saat kabar merger perbankan syariah BUMN hangat dibahas pada pekan ketiga Oktober 2020.
Pak Lo langsung membantah foto yang beredar. Pihaknya menyatakan dengan tegas tidak pernah berfoto di BRIsyariah dan tidak memiliki saham perseroan.
“Saya tidak punya saham BRIsyariah,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (13/10/2020) malam.
Pak Lo berkisah rekayasa fotonya bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, pernah beredar dengan komposisi yang sama yakni gambar dirinya berpose dengan logo PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
“Ketiga foto ini pun rekayasa. Saya tidak punya saham TLKM, FREN, dan BBNI,” jelasnya.
LKH mengatakan fotonya sering direkayasa dan disalahgunakan seseorang untuk mendapatkan keuntungan di bursa. Menurutnya, oknum itu tidak mengetahui bahwa langkahnya telah melanggar Undang Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Selama ini saya masih diam, tetapi kalau sudah keterlaluan dengan terpaksa saya akan laporkan kepada pihak yang berwajib,” imbuhnya.
Berikut foto-foto rekayasa Lo Kheng Hong lainnya yang menyiratkan saham tertentu.