Bisnis.com,JAKARTA— Emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk. mendapatkan sejumlah kontrak baru di tengah periode pandemi Covid-19 sehingga secara kumulatif kontrak jangka panjang perseroan mencapai US$101 juta per September 2020. Salah satu kontrak baru yang didapat berasal dari perusahaan tambang batu bara milik Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan.
Presiden Direktur Pelita Samudera Shipping Alex Iriawan Ibarat mengatakan kontrak terakhir yang dicapai untuk pengangkutan batu bara dan multi kargo senilai US$30,2 juta.
Selain itu, perseroan juga meneken kontrak jangka panjang dengan Toba Bara Group untuk segmen kapal tunda dan tongkang serta floating loading facility senilai US$29,6 juta. Kerja sama itu untuk pengangkutan batu bara di area Pendingin, Samarinda hingga ke Muara Berau, Kalimantan Timur.
“Pencapaian kontrak eksklusif untuk 3 tahun dengan tiga perusahaan di bawah Toba Bara Group yakni PT Adimitra Baratama Nusantara, PT Trisensa Mineral Utama, dan PT Indomining, menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari pelaku usaha batubara terhadap kompetensi perseroan di industri logistik,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (13/10/2020).
Dengan strategi pengangkutan multi kargo, lanjut dia, emiten berkode saham PSSI itu juga mendapatkan kontrak baru dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Setelah itu, perseroan mengantongi pekerjaan dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara.
Alex mengatakan ekspansi armada MV yang dimulai sejak 2018 terbukti menjadi langkah strategi untuk memperluas pangsa pasar. PSSI kini juga telah merambah pasar internasional dengan memulai pengangkutan batu bara ke negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam dan Filipina pada pertengahan 2020.
Baca Juga
“Fokus perseroan juga memberikan maksimum profitabilitas dari US$101 juta kontrak yang telah diamankan,” imbuhnya