Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelita Samudera Shipping Tbk. (PSSI) memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Citibank senilai US$20 juta untuk membiayai rencana ekspansi armada.
Presiden Direktur Pelita Samudera Shipping Alex Iriawan Ibarat menyatakan dengan fasilitasi ini, perseroan menjadi perusahaan pelayaran berbendera Indonesia pertama yang mendapatkan pembiayaan kapal atau vessel financing dari Citibank.
Menurutnya hal tersebut semakin mengukuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari institusi keuangan terhadap kinerja dan prospek bisnis perseroan yang solid. Selain itu, dia mengatakan hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan pesat perseroan sepanjang tahun ini.
“Volume segmen MV meningkat sebesar 44 persen secara yoy [year on year] dan berhasil mendapatkan beberapa kontrak jangka panjang. Kami juga menambah 16 pelangggan baru dibandingkan dengan 2019 dan mulai melayani pasar internasional ke Vietnam dan Filipina,” katanya melalui siaran pers, Selasa (29/9/2020).
Dia menjelaskan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai strategi ekspansi multi-kargo dengan potensi mendapatkan kontrak sewa berjangka jangka panjang. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan sewa berjangka di kemudian hari.
Per 31 Agustus 2020, lanjutnya, pendapatan sewa berjangka mencapai US$9,2 juta (unaudited). Dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$5,6 juta, maka pendapatan tersebut meningkat sebesar 64 persen.
Baca Juga
Adapun, secara total pendapatan perseroan per akhir bulan lalu mencapai US$45,8 juta. Sejalan dengan itu, margin earning before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) per akhir periode yang sama juga meningkat dari 35 persen menjadi 38 persen
“Kami juga membukukan kenaikan tarif angkutan rata-rata sebesar 25 persen menjadi US$3 per metrik ton per Agustus 2020. Tarif ini lebih tinggi dari posisi US$2,39 per metrik ton pada Agustus 2019,” katanya.
Dia menambahkan dengan kinerja tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$4,3 juta per akhir Agustus 2020. Adapun, marjin laba bersih atau net profit margin (NPM) perseroan pada periode itu mencapai 9,4 persen.