Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Indo Kordsa Tbk. (BRAM) melonjak tajam pada perdagangan Senin (12/10/2020). Uniknya, kenaikan itu terjadi selepas pemegang saham sekaligus pendirinya, Robby Sumampow, tutup usia.
Robby Sumampow, pendiri PT Indo Kordsa Tbk., yang dulu bernama PT Branta Mulia Tbk., dan mengempit 23,92 persen saham BRAM 'pamit' dari Bursa setelah tutup usia di Singapura.
Robby dikabarkan meninggal dunia di Singapura pada Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 23.00 WIB. Hari ini, Senin (12/10/2020), jenazah Robby rencananya akan dibawa kembali ke Solo.
Hari ini, saham BRAM ditutup melonjak 24,7 persen atau 1.035 poin menjadi Rp5.225, setelah bergerak di rentang Rp5.000 - Rp5.225. Artinya, saham BRAM ditutup saat puncak kenaikannya.
Total transaksi saham BRAM hari ini mencapai Rp 4,14 miliar. Kapitalisasi pasarnya sejumlah Rp2,35 triliun, dengan price to earning ratio (PER) 199,64 kali.
Sepanjang tahun berjalan, saham BRAM turun 51,62 persen. Namun, harga menguat 24,4 persen sebulan terakhir.
Baca Juga
Adapun, komposisi kepemilikan saham Indo Kordsa, emiten dengan kapitalisasi pasar Rp1,89 triliun, yaitu Kordsa Teknik Tekstil AS sebanyak 61,59 persen atau 277,15 juta lembar saham, Robby Sumampow (23,92 persen), PT Risjadson Suryatama (5,61 persen), dan publik atau masyarakat sebanyak 8,88 persen.
Sebagai informasi, pada 1985, Robby, pengusaha sejak era Orde Baru, membawa perseroan membuka pabrik kain ban pertamanya di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya kegiatan operasi secara komersil dimulai pada 1 April 1987.
Saham Perseroan juga mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada 1990 dengan nama PT Branta Mulia Tbk.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, BRAM akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Oktober 2020. Agenda rapat ialah perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi.