Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkat Omnibus Law, IHSG Cetak Kenaikan 5 Hari Beruntun

Dalam sepekan tarakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 2,58 persen. Salah satu sentimen positif bagi pergerakan indeks adalah pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja pada 7 Oktober 2020.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak kinerja sempurna dalam sepekan terakhir setelah ditutup menguat 14,52 poin atau 0,29 persen pada perdagangan hari ini, Jumat (9/10/2020). Kinerja indeks dalam satu pekan terakhir bersamaan dengan pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 5.053,66 setelah bergerak di rentang 5.029,15 hingga 5.057,83 sepanjang perdagangan hari ini. Dalam sepekan terakhir, IHSG menguat 2,58 persen.

Sebanyak 224 saham menguat, 196 saham melemah, dan 165 saham stagnan pada perdagangan hari ini. Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, saham-saham di sektor perkebunan dan pertambangan menjadi pemimpin penguatan indeks. 

Jakmine yang berisi saham di sektor pertambangan naik 1,17 persen ke posisi 1.210,28. Adapun indeks Jakagri yang berisi saham-saham perkebunan naik 1,49 persen ke posisi 1.177,26.

Dari jajaran big caps, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. menguat 1,11 persen ke posisi 2.730 dan menjadi salah satu penopang IHSG. Kemudian disusul saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang juga naik 1,83 persen.

Di sektor tambang, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. naik 1,43 persen. Saham PT Aneka Tambang Tbk. bahkan menguas 6,25 persen ke posisi 765.

Sementara itu, saham di sektor perkebunan yang turut menunjang kenaikan IHSG antara lain PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (+3,29 persen), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (+2,17 persen), dan PT Astra Agro Lestar Tbk (2.34 persen).

Sebelumnya analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan IHSG tetap tangguh dan menguat meskipun masih ada ketegangan aksi massa yang memprotes UU Cipta Kerja.

Di sisi lain, dari Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berniat memberikan stimulus baru untuk membantu perekonomian.

Dennies menyebut sentimen dari dalam negeri masih ada tekanan terkait kondisi politik akibat disahkannya UU Omnibus Law dan masih tingginya kasus harian Covid-19.

“Secara teknikal, indikator stochastic melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan masih ada potensi penguatan namun perlu diwaspadai rentang penguatan mulai terbatas sehingga rawan terjadi koreksi,” demikian tulisnya dalam riset harian, Jumat (9/10/2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper