Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Belum Bangkit, Dua Saham BUMN Jadi Pemberat

12 anggota indeks mampu bertahan di zona hijau, dipimpin oleh saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yang menguat 3,46 persen ke level 8975 per saham.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pada perdagangan Rabu (10/9) IHSG sempat mengalami trading halt dan ditutup anjlok 5,01% atau 257,91 poin menjadi 4.891,46. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 menutup perdagangan terakhir di September dengan parkir di zona merah pada perdagangan Rabu (30/9/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks hasil kerja sama antara harian Bisnis Indonesia dan Bursa ini mengakhiri lajunya di level 425,32 setelah terkoreksi 0,67 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Adapun, pada perdagangan Selasa (29/9/2020), indeks berisi 27 anggota konstituen ini melemah 0,78 persen ke level 428,18, akibat hanya 6 anggotanya yang mampu finish di zona hijau.

Sementara pada perdagangan hari ini, 12 anggota indeks mampu bertahan di zona hijau, dipimpin oleh saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) yang menguat 3,46 persen ke level 8975 per saham.

Mengekor INKP, ada emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang naik 2,65 persen ke level 1550 per saham dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) yang naik 2,27 persen ke level Rp3.610 per saham.

Kemudian, tiga saham terpantau stagnan dan tak beranjak dari posisinya semula yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI), dan PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON).

Di sisi lain, dua emiten pelat merah menjadi pemberat laju indeks dengan berada di posisi paling bontot yakni PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

PGAS terpantau melemah 3,14 persen ke level Rp925 per saham, sedangkan TLKM turun 2,66 persen ke level Rp2.560 per saham. TLKM sekaligus menjadi saham yang paling banyak dilego asing dengan net foreign sell mencapai Rp232 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper