Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom (TLKM) Optimistis Bisnis Indihome Bakal Terus Moncer

Tercatat, per Juni 2020 kontribusi Indihome mencapai sekitar 15 persen terhadap pendapatan konsolidasi Telkom. 
Logo Indihome/Twitter.com
Logo Indihome/Twitter.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) optimistis lini bisnis internet broadband perseroan yaitu Indihome dapat terus tumbuh tahun ini. Bahkan, pelanggan Indihome diramal dapat mendekati 8 juta hingga akhir tahun.

Vice President Investor Relation Telkom Group Andi Setiawan mengatakan saat ini Indihome menjadi salah satu mesin pertumbuhan baru perseroan. Tercatat, per Juni 2020 kontribusi bisnis internet broadband tersebut mencapai sekitar 15 persen terhadap pendapatan konsolidasi Telkom. 

Dari sisi pelanggan, Indihome telah membukukan 7,45 pelanggan hingga paruh pertama tahun ini. Adapun, Andi mengatakan target perseroan di awal tahun adalah meraih 7,7 juta pelanggan hingga akhir 2020.

“Dengan progress yang sudah kita dapatkan di Juni kita confident target di awal tahun akan terlewati bahkan bisa mendekati 8 juta pelanggan di tahun ini,” ungkap Andi dalam paparannya, seperti dikutip Bisnis, Rabu (30/9/2020)

Andi meyakini Indihome masih memiliki ruang yang besar untuk tumbuh. Pasalnya saat ini rasio penetrasi layanan broadband di Indonesia masih sangat rendah, kurang dari 15 persen. Cukup jauh jika dibandingkan negeri tetangga Malaysia dan Filipina yang di atas 50 persen.

Menurutnya, dengan berkembangnya kebiasaan baru sejak pandemi seperti kebutuhan untuk work from home dan school from home, permintaan akan layanan Indihome akan terus berlanjut untuk beberapa tahun ke depan.

Saat ini Andi mengklaim Indihome menguasai sekitar 85 persen dari total pangsa pasar internet broadband di Indonesia. Pun, layanan Indihome telah ada di 496 kota/kabupaten di Indonesia atau melingkupi 97 persen wilayah Nusantara.

Dia mengaku tak terlalu khawatir dengan kompetitor karena menurutnya investasi untuk bisnis broadband membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga akan memberatkan operator kecil untuk berekspansi dengan gencar.

“Untuk saat ini basis pelanggan terbesar memang masih di Jawa tapi setahun belakangan porsi kota-kota di luar Jawa semakin besar dan akan terus tumbuh, apalagi kami memiliki resources yang kuat,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper