Bisnis.com,JAKARTA — PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. langsung tancap gas sejak pembukaan sesi pertama Selasa (29/9/2020).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham dan waran Seri I Trinitan Metals and Minerals sejak perdagangan 17 September 2020. Kebijakan itu diambil setelah terjadi peningkatan kumulatif harga saham emiten bersandi PURE tersebut.
Dalam pengumuman terbarunya, BEI menyebut suspensi atas perdagangan saham dan waran Seri I PURE telah berakhir.
“Perdagangan saham dan waran PURE di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi pertama 29 September 2020,” tulis Manajemen BEI dikutip, Selasa (29/9/2020).
Pergerakan PURE langsung tancap gas menguat ke Rp304 sejak pembukaan Selasa (29/9/2020). Harga saham naik 11,26 persen ke level Rp336 hingga pukul 09:40 WIB.
Total nilai transaksi senilai Rp32,5 miliar pada awal perdagangan. Investor mendominasi dengan transaksi beli Rp32,5 miliar sementara asing hanya beli Rp1,7 juta.
Baca Juga
Berdasarkan komposisi kepemilikan per 31 Agustus 2020, PT Trinitan Resourcetama Indonesia menjadi pemegang saham terbesar PURE dengan kepemilikan 69,74 persen atau 929,90 juta lembar. Sisanya, 30,26 persen atau 403,43 juta lembar dimiliki oleh masyarakat.
Emiten lain yang tergabung dalam Trinitan Group adalah PT Sky Energy Indonesia Tbk. (JSKY). Tercatat, PT Trinitan Global Pasifik mengempit porsi 10,15 persen atau 206,31 juta lembar di perseroan.
JSKY juga mengalami peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Akibatnya, BEI juga memutuskan penghentian sementara perdagangan pada 17 September 2020 sebelum membuka lagi pada 18 September 2020.
Setelah dibuka kembali, JSKY malah semakin melesat dengan menguat 21,31 persen ke level Rp296 pada akhir sesi 18 September 2020. Oleh karena itu, otoritas kembali mensuspensi perdagangan saham perseroan mulai sesi perdagangan 21 September 2020 sampai dengan pengumuman lebih lanjut.