Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Kebakaran, Indeks Kospi Anjlok 2,59 Persen

Sluruh indeks di wilayah Asia mengalami penurunan dengan koreksi terbesar dialami oleh Kospi Korea Selatan sebesar 2,59 persen di posisi 2.272,22.
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Peringatan dari bank sentral Amerika Serikat terkait kebutuhan stimulus fiskal untuk mendorong pemulihan ekonomi membuat bursa Asia ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (24/9/2020).

Dilansir dari Bloomberg, seluruh indeks di wilayah Asia mengalami penurunan dengan koreksi terbesar dialami oleh Kospi Korea Selatan sebesar 2,59 persen di posisi 2.272,22. Menyusul di belakangnya adalah indeks Hang Seng Hong Kong yang parkir di level 23.307,44 atau turun 1,83 persen.

Selanjutnya indeks Shanghai Composite China terkoreksi 1,57 persen ke level 3.228,22 diikuti oleh pasar Topix Jepang dengan koreksi 1,08 persen di kisaran 1.626,44.

Adapun, indeks S&P/ASX 200 Australia juga turun 0,81 persen ke posisi 5.875,89.

Salah satu faktor penopang perdagangan hari ini adalah peringatan dari The Federal Reserve terkait pemulihan ekonomi. Wakil Gubernur the Fed Richard Clarida menegaskan, para gubernur bank sentral AS berpikir dukungan fiskal tambahan untuk mendukung pemulihan perekonomian yang terhuyung akibat pandemi.

Adapun Gubernur the Fed Jerome Powell mengatakan AS harus menempuh jalan panjang sebelum bisa pulih dari pandemi virus corona. Peringatan ini muncul setelah lonjakan kasus positif virus corona di AS yang membuat keyakinan para pelaku pasar untuk pemulihan ekonomi menjadi goyah.

"Pasar tengah mencerna kenyataan bahwa pemulihan ekonomi tidak akan berjalan seperti harapan sebelumnya. Harapan pemulihan ekonomi yang berjalan stabil akan hilang seiring dengan dorongan stimulus fiskal yang mulai kendur," Lauren Goodwin, Ekonom New York Life Investments.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya tidak akan membiarkan proses perpindahan kekuasaan terjadi secara damai bila kandidat Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memenangkan pemilu November mendatang.

Di Korea Selatan, badan intelijen militer setempat mengkonfirmasi bahwa Korea Utara telah menembak mati dan mengkremasi mayat seorang pegawai kementerian perikanan Negeri Ginseng tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper