Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rombak Direksi, Ini Rencana Ekspansi Bisnis Pefindo Biro Kredit

RUPSLB pada September 2020 menyetujui perubahan susunan pengurus dengan mengangkat Wahyu Trenggono sebagai Direktur menggantokan Djoko Saptono.
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu (kiri) di Jakarta, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu (kiri) di Jakarta, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Pionir industri biro kredit atau Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) di Indonesia, PT PEFINDO Biro Kredit baru saja merombak susunan pengurusnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada September 2020 menyetujui perubahan susunan pengurus dengan mengangkat Wahyu Trenggono sebagai Direktur menggantokan Djoko Saptono.

Terkini, susunan pengurus perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), PT Bursa Efek Indonesia, PT Pegadaian (Persero), PT TASPEN (Persero), PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), PT Consumer Information Consulting dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia ini pun menjadi:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Hamdi Hassyarbaini
Komisaris : Endang Kussulanjari Tri Subari

Direksi
Direktur Utama : Yohanes Arts Abimanyu
Direktur : Mohammad Mukhlis
Direktur : Wahyu Trenggono

Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan perubahan ini dimaksudkan sebagai upaya memperkuat manajemen perusahaan guna mendukung strategi ekspansi bisnis.

Ekspansi yang dimaksud, yakni berupa perluasan pangsa pasar ke depan dan pengembangan produk yang berbasis layanan data digital dan teknologi.

"Perubahan ini merupakan wujud komitmen Pemegang Saham dalam mendukung ekspansi bisnis dan pertumbuhan berkesinambungan. Manajemen baru diharapkan dapat lebih mendorong percepatan pertumbuhan bisnis ke depan sesuai perkembangan usaha yang semakin dinamis," jelas Abimanyu dalam keterangannya, Selasa (22/9/2020).

Sekadar informasi, PEFINDO Biro Kredit menghimpun data kredit yang bersumber dari lembaga keuangan dan data non kredit dari beberapa instansi publik dan lembaga yang telah bekerjasama sebagai sumber data.

Data tersebut akan diolah dan disajikan diantaranya dalam bentuk laporan dan skor yang dapat diakses oleh para anggotanya yang jumlahnya saat ini mencapai sekitar 308 lembaga.

"Ke depannya, layanan kami akan menjadi end to end solution yang dapat dimanfaatkan lembaga keuangan dalam setiap tahap siklus kredit (loan cycle) secara terintegrasi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas kredit, menurunkan NPL, mengurangi terjadinya moral hazard dan informasi asimetris serta mendukung inkulasi keuangan dalam hal akses ke pembiayaan," tambahnya.

Menurut Abimanyu, tansformasi digital dan perkembangan industri jasa keuangan yang semakin pesat menuntut pihaknya terus beradaptasi dan melakukan berbagai inovasi dalam menyediakan layanan informasi perkreditan yang bernilai tambah bagi industri jasa keuangan.

Di antaranya termasuk memperluas basis keanggotaan serta mendukung peningkatan inklusi keuangan, dan terus mengedepankan prinsip tata kelola yang baik dalam melakukan kegiatan usaha termasuk aspek keamanan informasi.

Sekadar informasi, dalam menjalankan kegiatan usahanya, saat ini PEFINDO Biro Kredit memiliki layanan dengan brand IdScore yang menyediakan enam produk informasi perkreditan unggulan yaitu:

1. IdScore. Menyajikan skor kredit yang menunjukkan tingkat kelayakan kredit debitur dilengkapi dengan probabilitas gagal bayar. Skor kredit berkisar dari 250 hingga 900. Semakin tinggi skor, semakin rendah risiko kreditnya;

2. IdReport. Laporan lengkap informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya yang menampilkan:

• Identitas debitur beserta riwayat perubahannya

• Fasilitas kredit beserta riwayat pembayarannya

• Fasilitas dan pemenuhan kewajiban keuangan lainnya

• Informasi lain dari instansi publik

3. IdScore+. Kombinasi IdScore dan IdReport, berisi laporan lengkap informasi perkreditan yang diolah dari data kredit dan data lainnya. Dilengkapi probabilitas gagal bayar serta dilengkapi dengan skor kredit yang dapat memberikan gambaran lengkap karakter keuangan seorang sebitur sebagai bagian dari proses analisa 5C;

4. IdMarket Profile. Informasi data statistik yang dapat diperoleh secara custom sesuai permintaan. Digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pengembangan usaha, penentuan kebijakan, dan keperluan bisnis lainnya

5. IdBenchmarking. Informasi data statistik makro dan spesifik industri untuk pengukuran kinerja portfolio dan pemantauan profil risiko kredit lembaga keuangan dibanding industrinya guna mendukung pengambilan keputusan strategis melalui pengelolan portfolio dan risiko kredit guna mewujudkan pertumbuhan.

6. IdAlternativeScore. Menyajikan skor kredit alternatif yang dihitung dengan memanfaatkan teknologi big data berbasis data nonkredit yang bersumber dari berbagai institusi penyedia data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper