Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia ditutup terkoreksi seiring dengan kewaspadaan pelaku pasar yang tinggi menyusul pernyataan Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell atas rebound ekonomi yang tidak pasti tanpa stimulus lebih lanjut.
Dilansir dari Bloomberg, seluruh indeks di wilayah Asia terjerembap ke zona merah. Indeks Hang Seng Hong Kong menjadi pasar dengan koreksi terdalam sebesar 1,74 persen di posisi 24.294,97 disusul oleh indeks Kospi Korea Selatan yang jatuh 1,22 persen di level 2.406,17
Menyusul dibelakangnya adalah indeks S&P/ASX 200 Australia yang anjlok 1,22 persen ke 5.883,19 diikuti Shanghai Composite yang terkontraksi 0,37 persen dan parkir di level 3.271,78.
Sementara itu, indeks Topix Jepang juga ditutup di zona merah setelah turun 0,36 persen ke level 1.638,4.
Kewaspadaan para pelaku pasar terjadi pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell atas kelanjutan pemulihan ekonomi. Menurutnya, rebound ekonomi global tidak akan berlanjut tanpa adanya stimulus fiskal lebih lanjut.
Pejabat The Fed telah menekankan dalam beberapa pekan terakhir bahwa pemulihan AS sangat bergantung pada kemampuan negara untuk mengendalikan virus corona dengan lebih baik.
Baca Juga
Selain itu, stimulus fiskal lebih lanjut kemungkinan diperlukan untuk mendukung pekerjaan dan pendapatan
"Pemulihan telah berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan secara umum. (Namun) jalan ke depan masih sangat tidak pasti,” kata Powell dalam pidatonya.
Adapun pertemuan bulanan The Fed tersebut merupakan yang terakhir sebelum Amerika Serikat menyongsong pemilihan umum Presiden pada 3 November mendatang,
“Tidak adanya kebijakan baru membuat para pelaku pasar sedikit kewalahan," ujar Stephen Miller, Investment Strategist GSFM.
Gedung Putih dengan kuat mengisyaratkan bahwa pihaknya bersedia untuk meningkatkan tawarannya dalam pembicaraan dengan Partai Demokrat.
Selain itu, anggota Senat Partai Republika harus ikut serta untuk menyepakati stimulus dalam 7 hingga 10 hari ke depan.