Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konsumer PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) berencana untuk mengambil alih sebagian saham PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) dari pemilik individualnya.
Dikutip dari surat keterangan perseroan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (17/9/2020), tepat pada hari ini perseroan menandatangani nota kesepahaman dalam rangka rencana pengambilalihan saham produsen keju Prochiz tersebut.
Adapun, perseroan membeli saham KEJU dari pemegang saham individual yakni Lie Po Fung, Sandjaya Rusli, Berliando Lumban Toruan, Agustini Muara, Marcello Rivelino dan Amelia Fransisca dengan estimasi pembelian sebanyak 825 juta unit saham.
Angka tersebut setara dengan 55 persen dari seluruh saham yang telah dikeluarkan KEJU, yang apabila diselesaikan akan mengakibatkan perubahan pemegang saham, pengendali pada perusahaan tersebut.
“Adapun, tujuan dari pengendalian adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha serta untuk memperkuat posisi bisnis perseroan di industri makanan dan minuman,” ungkap manajemen dalam keterangannya.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur dan Sekretaris Perusahaan Paulus Tedjosutikno tersebut dinyatakan bahwa negosiasi tersebut dilakukan secara langsung oleh emiten produsen Kacang Garuda tersebut dengan para pemegang saham individual KEJU.
Baca Juga
Penyelesaian rencana pengambilalihan akan dilaksanakan dalam hal para pihak telah mencapai kesepakatan final tentang seluruh hal terkait aspek usaha, komersial, finansial, dan legal serta seluruh syarat-syarat pendahuluan dan ketentuan-ketentuan material sebagaimana diatur dalam nota kesepahaman telah terpenuhi.
Adapun, jika mengacu pada harga pasar KEJU pada penutupan pasar pada Kamis (17/9/2020) di level Rp1.220, nilai pembelian saham GOOD untuk 825 juta unit saham KEJU adalah sebesar Rp1 triliun.
Perseroan sebelumnya melansir telah menyerap 80 persen bujet belanja modal untuk tahun 2020. Paulus mengatakan capital expenditure atau belanja modal perseroan selama tahun 2020 merupakan progres keberlanjutan dari tahun sebelumnya.
"Belanja modal GOOD selama 2020 merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya dan tetap dilakukan sebagaimana yang telah direncanakan," ungkap Paulus kepada Bisnis, Kamis (3/9/2020).