Bisnis.com, JAKARTA - Pasar obligasi diperkirakan dapat menguat pada hari ini, Rabu (16/9/2020), dengan fokus pelaku pasar mengarah ke Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan berakhir besok.
Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menyarankan agar investor wait and see dan membeli dengan volume kecil terlebih dahulu.
“Arah pasar masih tidak menentu, cermati setiap sentimen yang ada,” tulis Nico dalam riset harian, Rabu (16/9/2020).
Adapun, penawaran masuk dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (16/9/2020) telah membuktikan bahwa investor baik domestik maupun asing masih berhati-hati dengan pasar obligasi Indonesia.
Kemarin, total penawaran masuk dalam lelang hanya mencapai Rp20,7 triliun atau lebih rendah dari biasanya yang lebih dari Rp35 triliun.
Nico melihat bahwa pernyataan dari Asian Development Bank yang mengatakan kawasan negara berkembang di Asia berpotensi mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi menjadi membuat selera investor asing menjadi hambar untuk masuk.
Baca Juga
Sentimen RDG BI pun tak mampu mendorong investor untuk berpartisipasi dalam lelang kemarin. Adapun, bank sentral diperkirakan bakal memangkas suku bunga lagi sebesar 25 bps didorong oleh data-data makroekonomi.
Namun, sebelum benar-benar menurunkan suku bunga, BI tampaknya masih akan mencari cara lain sebelum menurunkan tingkat 7-Day Reserve Repo Rate.
Apabila suku bunga diturunkan lagi, imbal hasil atau yield obligasi SUN bertenor 10 tahun diperkirakan bisa mendekati 6,5 persen ke bawah pada akhir tahun nanti dengan catatan PSBB Jakarta tidak diperpanjang lagi.