Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Jakarta PSBB, Rupiah Berisiko ke Level Rp17.000

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB total mulai 14 September 2020 setelah melihat penyebaran Covid-19 di Ibu Kota mulai mengganas.
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah berisiko melemah cukup tajam seiring dengan penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total di DKI Jakarta.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB total mulai 14 September 2020 setelah melihat penyebaran Covid-19 di Ibu Kota mulai mengganas.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa aktivitas perkantoran kembali dibatasi, seluruh tempat hiburan akan ditutup, dan kegiatan belajar berlangsung dari rumah. Adapun, tempat usaha restoran dibolehkan untuk tetap beroperasi, tetapi tidak boleh makan di lokasi.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai kebijakan tersebut dapat membawa rupiah turun ke level terendah.

“Rupiah bisa ke Rp17.000 per dolar AS,” ujar Ibrahim, Rabu (9/9/2020).

Adapun, pada penutupan perdagangan Rabu (9/9/2020) rupiah parkir di level Rp14.799 per dolar AS, melemah 0,23 persen atau 34 poin. Kinerja itu menjadi yang terlemah di antara mata uang Asia lainnya.

Ibrahim menjelaskan bahwa pelemahan rupiah disebabkan oleh kendati daya beli masyarakat membaik yang tercermin dari kontraksi penjualan ritel yang terus melandai, pemulihan itu tampak masih lemah.

Laju inflasi inti semakin menukik, menjadi penanda kekuatan daya beli masih lemah. Pada Agustus 2020, inflasi inti Indonesia tercatat di level 2,03 persen yoy, dan merupakan level terendah sejak 2009.

Selain itu, dari sisi eksternal, rupiah dibayangi sentimen kekhawatiran pasar terkait kemungkinan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit tanpa kesepakatan. Apalagi, jika perundingan transisi Brexit dengan blok mata uang tunggal buntu hingga bulan depan.

Perdana Menteri Boris Johnson pun berencana memberi tahu Uni Eropa bahwa Inggris bersedia meninggalkan blok ekonomi itu tanpa perjanjian daripada berkompromi tentang prinsip inti dari Brexit. Dia menetapkan tenggat waktu hingga 15 Oktober untuk kesepakatan.

Pada perdagangan Kamis (10/9/2020), Ibrahim memprediksi rupiah masih akan berfluktuatif dan ditutup melemah antara 20-60 point di level Rp14.750 hingga Rp14.850 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper