Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal tancap gas pada kuartal terakhir tahun ini.
Kepala Divisi Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin dirinya optimistis IHSG akan cukup kuat pada kuartal IV/2020. Hal ini salah satunya bakal didorong oleh kembalinya investor asing ke pasar Indonesia.
“Kita expect foreign investors untuk kembali jadi net buy di kuartal IV,” katanya kepada Bisnis, Rabu (9/9/2020)
Menurutnya, ekspektasi akan kehadiran vaksin Covid-19 di kuartal tersebut akan menjadi kabar yang memiliki daya tarik bursa di negara-negara berkembang, termasuk bursa Indonesia. Selain itu, pendapatan para emiten juga diproyeksi bakal menunjukkan pertumbuhan signifikan di kuartal terakhir tahun ini seiring dengan pemulihan ekonomi.
Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa volatilitas pergerakan IHSG masih akan terjadi setidaknya hingga November mendatang. Pun, volatilitas indeks terasa sangat kencang dalam beberapa waktu belakangan.
Dalam sepekan terakhir, IHSG tiga kali ditutup di zona merah, dengan koreksi paling dalam terjadi pada perdagangan Rabu (9/9/2020) yang mana indeks melemah 1,81 persen ke level 5.149,37. Penurunan ini membuat IHSG secara year to date terkoreksi 18,26 persen.
Baca Juga
Kim mengatakan tren koreksi yang dialami IHSG beberapa waktu ini masih dalam level yang wajar. Menurutnya, pelemahan IHSG diakibatkan oleh investor yang menarik cuan alias profit taking. “Belakangan ini saya pikir masih healthy profit taking,” tukasnya.
Dia masih optimistis memasang target IHSG di level 5.500 hingga akhir tahun nanti. Adapun sejumlah saham jadi top picks BNI Sekuritas antara lain BBRI, BMRI, TLKM, SMGR, JSMR, AALI, UNVR, dan KBLF.