Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bursa saham Amerika Serikat diperkirakan masih berlanjut saat perdagangan kembali dibuka pada Selasa (8/9/2020).
Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500 telah turun 4,3 persen selama dua sesi perdagangan terakhir, meskipun tetap menguat 53 persen dari posisi terendah bulan Maret. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 tercatat melemah 6,4 persen selama Kamis dan Jumat.
Adapun pada penutupan perdagangan Jumat, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,56 persen atau 159,42 poin menjadi 28.133,31. Sementara itu, indeks S&P 500 merosot 0,81 persen atau 28,1 poin menuju 3.426,96 dan Nasdaq anjlok 1,27 persen atau 144,97 poin ke level 11.313,14.
Analis Fundstrat Global Advisors LLC Rober Sluymer memperkirakan masih ada pelemahan lebih lanjut mengingat adanya penurunan substantif pekan lalu dan libur akhir pekan Hari Buruh.
"Kami tidak akan terkejut melihat 'aturan tiga hari' berlaku. Aksi jual yang signifikan seringkali membutuhkan setidaknya tiga hari untuk mengurangi aksi jual,” tulis Sluymer, seperti dikutip Bloomberg.
Kontrak berjangka pada indeks Nasdaq 100 turun sekitar 1 persen pada pukul 9 pagi waktu New York hari Senin, sementara indeks S&P 500 berjangka melemah tipis.
Pelemahan dua hari berturut-turut terjadi menyusul reli tajam karena peningkatan volatilitas terjadi secara simultan dan penguatan saham berkapitalisasi besar yang signifikan.
Slyumer juga mengatakan bahwa pelemahan baru-baru ini merupakan gerak konsolidasi yang sehat. Sejumlah analis juga memperkirakan pelemahan akhir pekan lalu hanya sebagai penghilangan buih dan bukan penurunan jangka panjang.