Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks LQ45 parkir di zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Senin (7/9/2020).
Indeks LQ45 langsung terkoreksi sejak pembukaan perdagangan Senin (7/9/2020). Pergerakan indeks sempat menyentuh level terendah 816,163.
Laju Indeks LQ45 mencoba keluar dari zona merah sepanjang paruh pertama perdagangan. Akan tetapi, pergerakan akhirnya mendarat di zona merah dengan koreksi 0,17 persen atau 1,399 poin ke level 824,222.
Dari jajaran konstituen LQ45, ADRO menjadi top gainer dengan menguat 2,90 persen. Produsen batu bara itu ditempel oleh INDF 2,63 persen dan MNCN 2,36 peren.
Sementara itu, WIKA juga masuk ke dalam jajaran top gainer dengan naik 2,04 persen. Selanjutnya, INTP mengekor dengan 1,71 persen kemudian TOWR 1,46 persen dan SMGR 1,44 persen.
Sebaliknya, PGAS menjadi top loser karena harus terkoreksi 2,7 persen. SRIL menempati urutan kedua dengan turun 1,8 persen kemudian JSMR 1,8 persen.
Baca Juga
BBCA turut menekan LQ45 dengan koreksi 1,14 persen diikuti oleh CTRA 1,3 persen dan BMRI 1,2 persen. Emiten peritel ACES juga mengalami tekanan dengan terkoreksi 1,2 persen.
Seperti diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali mengadakan sesi pre-opening mulai Senin (7/9/2020). Skema itu diberlakukan setelah sempat ditiadakan sejak Jumat (13/3/2020).
BEI mengumumkan saham yan dapat diperdagangkan di pasar reguler dalam sesi itu adalah konstituen Indeks LQ45. Akan tetapi, bursa mengubah ketentuan harga acuan mulai Senin (7/9/2020).
Adapun, BEI mengubah acuan harga saham yang dapat diperdagangkan melalui sesi pre opening di pasar reguler dan pasar tunai yang semula berpedoman kepada harga pembukaan diubah menjadi harga previous terhitung mulai Senin (7/9/2020) sampai dengan batas waktu ditetapkan kemudian.