Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Sekuritas: IPO di Atas Rp1 Triliun Baru Dieksekusi Tahun Depan

Mandiri Sekuritas mengaku telah mengantongi sejumlah mandat penjaminan pelaksanaan emisi dalam rencana IPO sejumlah emiten sejak tahun lalu.
(ki-ka) Direktur Operations Mandiri Sekuritas Heru Handayanto, Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik, dan Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro berbincang usai menyampaikan kinerja semester I di Jakarta (23/7)/Bisnis-Dhiany Nadya Utami
(ki-ka) Direktur Operations Mandiri Sekuritas Heru Handayanto, Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik, dan Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro berbincang usai menyampaikan kinerja semester I di Jakarta (23/7)/Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mandiri Sekuritas menyatakan telah mengantongi sejumlah mandat penjaminan pelaksana efek untuk sejumlah perusahaan yang akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering). Target penghimpunan yang direncanakan di atas Rp1 triliun dan baru akan dieksekusi pada tahun depan. 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro mengatakan mandat IPO sudah diperoleh sejak tahun lalu. Dia menambahkan, rencana IPO sejumlah perusahaan baru akan berjalan pada 2021 karena saat ini masih dalam proses persiapan.

“Ini kita ngomong [calon emiten] yang besar-besar ya, bukan IPO strategis. Memang [mandat] untuk IPO saham meningkat. [Tapi] itu semuanya untuk 2021,” kata Dannif kepada Bisnis, Kamis (3/9/2020).

Dannif mengungkapkan, perusahaan yang akan IPO berasal dari sektor kesehatan dan energi. Dia enggan merinci karena beberapa calon emiten ada yang masih dalam tahap penjajakan.

Selain IPO, Mandiri Sekuritas juga  mengantongi mandat penerbitan obligasi. Dannif mengakui nilai emisi obligasi pada tahun ini turun dibandingkan dengan tahun lalu. 

Mandat yang diterima Mandiri Sekuritas dalam rencana penerbitan obligasi diperoleh dari perusahaan milik negara (BUMN), terutama BUMN yang membutuhkan dana untuk membayar utang lama. Dari sektor penerbit juga beragam, mulai dari keuangan, ketenagalistrikan, maupun konstruksi.

Untuk penerbitan global bonds, Dannif mengungkapkan saat ini pihaknya sedang mengerjakan satu mandat lagi yang akan ditawarkan sebelum akhir tahun. Adapun perusahaan yang menerbitkan global bonds juga sebagian besar berasal dari perusahaan pelat merah.

“Kalau non-BUMN, itu semuanya kan high yield, sudah keluar sebelum awal Maret,” ujar Dannif.

Adapun, Mandiri Sekuritas menjadi salah satu perusahaan efek yang membukukan kenaikan pendapatan jasa underwriting saat mayoritas kinerja penjaminan emisi efek Anggota Bursa lain mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan keuangan Mandiri Sekuritas per semester I/2020, tercatat pendapatan jasa penjaminan emisi efek naik 37,27 persen menjadi Rp72,37 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp52,72 miliar.

Dannif pun optimistis kinerja pasar keuangan pada paruh kedua ini akan lebih baik yang tercermin oleh pemulihan IHSG walau belum kembali ke masa pra pandemi.

“Menurut saya, saya lebih optimistis di semester kedua ini untuk pasar keuangan lebih baik.” ujar Dannif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper