Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segmen Underwriting Seret, Indo Premier Genjot Pendapatan dari Transaksi Broker

Hingga Juni 2020, pendapatan Indo Premier Sekuritas dari perantara perdagangan efek atau brokerage tumbuh 25,44 persen.
Associate Director Investment Banking Indopremier Eban S Banowo (dari kiri) berbincang dengan Direktur PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk, Felix Ariodamar, Direktur Utama Rudolf P. Nainggolan, dan Direktur Monika Ferolina S seusai penawaran umum saham perdana di Jakarta, Jumat (2/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Associate Director Investment Banking Indopremier Eban S Banowo (dari kiri) berbincang dengan Direktur PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk, Felix Ariodamar, Direktur Utama Rudolf P. Nainggolan, dan Direktur Monika Ferolina S seusai penawaran umum saham perdana di Jakarta, Jumat (2/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo premier Sekuritas menyatakan bakal mengandalkan pendapatan dari perantara perdagangan efek atau brokerage di tengah tren penjaminan emisi yang seret akibat pandemi Covid-19.

Anggota Bursa dengan kode PD ini pun menargetkan pertumbuhan nasabah baru sebesar 40 persen pada tahun ini dari posisi pada akhir 2019. 

Direktur Utama Indo Premier Sekuritas Moelonoto The menjelaskan bahwa saat ini jumlah investor di salah satu broker teraktif di Indonesia tersebut telah mencapai sekitar 300.000 investor.

“[Jumlah investor year-to-date] Lebih kurang 300.000 investor, sudah mencapai 90 persen dari target yang ditetapkan,” kata Moelonoto kepada Bisnis, Kamis (3/9/2020).

Adapun, peningkatan jumlah investor di Indo Premier Sekuritas telah mengerek pendapatan perantara perdagangan efek perseroan pada semester I/2020.

Berdasarkan laporan keuangan Indo Premier Sekuritas per 30 Juni 2020, tercatat pendapatan perantara perdagangan efek atau broker melesat 25,44 persen secara tahunan menjadi Rp97,13 miliar dari posisi Rp77,43 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan pendapatan dari transaksi broker ini juga diikuti oleh pendapatan laba perdagangan efek, jasa penasihat keuangan, dan komisi perantara perdagangan obligasi.

Dari seluruh komponen pendapatan perseroan, hanya pendapatan dari jasa penjamin emisi dan penjualan efek yang mengalami penurunan signifikan sebesar 54,64 persen menjadi Rp10,15 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Secara total, Indo Premier mencatatkan pendapatan yang stabil pada periode Januari--Juni 2020 senilai Rp214,36 milar, naik tipis 0,13 persen dari semester I/2019.

Di sisi lain, Indo Premier Sekuritas mencatatkan penurunan laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 4,29 persen yoy menjadi Rp82,15 miliar.

“Penopang laba paling besar dipengaruhi oleh porsi retail trading. Mendekati akhir semester I/2020, Indo Premier Sekuritas juga meluncurkan pengembangan aplikasi terbaru yang memudahkan investor ritel untuk bertransaksi,” jelas Moelonoto.

Pola tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun untuk menopang kinerja perseroan. Peningkatan jumlah investor ritel pun seterusnya akan diimbangi dengan keaktivan perseroan melakukan campaign dan edukasi secara digital supaya transaksi ritel semakin terdorong.

Bulan lalu, Indo Premier Sekuritas menempati posisi ketiga sebagai broker teraktif di Indonesia dengan mencatatkan gross value senilai Rp19,92 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper