Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Saham Jawara Indeks LQ45, Ini Daftarnya

Sampai dengan akhir agustus 2020, hanya ada tujuh emiten penghuni indeks LQ45 yang mampu mencetak return positif atau pertumbuhan harga.
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat
Aktivitas di pabrik kertas PT Indah Kiat and Pulp Paper di Serang, Banten./indakiat

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah 7 saham dalam indeks LQ45 mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang 2020 di tengah kondisi pasar modal yang menantang.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks LQ45 menguat 2,64 persen ke level 824,19 dalam sebulan terakhir hingga akhir Agustus 2020.

Akan tetapi, kinerja secara year to date (ytd) yang terkoreksi 18,76 persen, masih underperform dibandingkan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) dengan penurunan 16,84 persen.

Sampai dengan akhir agustus 2020, hanya ada tujuh emiten penghuni indeks LQ45 yang mampu mencetak return positif atau pertumbuhan harga.

Deretan perusahaan tersebut yakni TOWR 25,13 persen, UNTR 11,90 persen, INKP 20,78 persen, TBIG 15,55 persen, INCO 4,12 persen, SMRA 7,50 persen, dan INDF 0,36 persen.

Sebaliknya, emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps justru menjadi penekan utama indeks LQ45. Jajaran tujuh besar laggards diisi oleh TLKM, BBRI, ASII, BMRI, BBNI, BBCA, dan BRPT.

Wakil Direktur PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) Adam Ghifari mengungkapkan perseroan dan anak-anak usaha terus bekerja menyelesaikan pesanan baru untuk pertumbuhan organik tower dan fiber optics dari para operator.

Pencapaian itu termasuk pada kuartal II/2020 yang merupakan periode pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Kami optimistis bisa mencapai budget perusahaan untuk menumbuhkan revenue sebesar 14-15 persen untuk periode 12 bulan 2020 dibandingkan dengan tahun 2019,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/9/2020).

Di lain pihak, Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) Helmy Yusman Santoso mengatakan industri menara memang salah satu sektor yang masih bertumbuh kala pandemi Covid-19.

Pihaknya menyatakan optimistis tren industri menara masih baik sampai dengan akhir tahun.

Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis mengungkapkan ada sedikit aktivitas di konstruksi setelah PSBB dilonggarkan. Namun, menurutnya kegiata masih terbatas sehingga tidak berdampak signifikan.

“Kondisi usaha hingga akhir tahun nampaknya tetap menantang. Yang bisa kami lakukan adalah menyempurnakan proses agar berjalan optimal dan produktif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper