Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 69,75 poin atau 0,47 persen ke posisi Rp14.562,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (31/8/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di lebel Rp14.505 atau langsung melejit dari posisi penutupan Jumat (28/8/2020) di level Rp14.632. Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak di rentang Rp14.505 hingga Rp14.567 per dolar AS
Nilai tukar rupiah masuk ke dalam daftar mata uang dengan kinerja positif di kawasan Asia yang ditutup bervariasi. Rupiah menguat bersama ringgit Malaysia, peso Filipina, dolar Taiwan, dolar Hong Kong, dan yuan China. Rupiah mencetak penguatan terbesar di antara deretan mata uang yang mencetak hasil positif.
Sementara itu, indeks dolar terpantau menguat 0,06 persen ke posisi 92,426 pada pukul 15.04 WIB. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya.
Posisi kurs rupiah di akhir Agustus 2020 tercatat menguat 39,5 poin atau 0,27 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2020. Posisi rupiah terkuat bulan ini tercatat pada 5 Agustus 2020 (Rp14.550) sedangkan posisi terlemah pada 18 Agustus 2020 (Rp14.845).
Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa rupiah diyakini masih akan berfluktuatif di tengah sentimen pasar yang saling bertolak belakang menekan gerak rupiah pada perdagangan Senin (31/8/2020).
“Mata uang rupiah kemungkinan masih akan berfluktuatif bisa saja ditutup stagnan atau melemah terbatas 20-30 poin di level Rp14.620 hingga Rp14.670 per dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Minggu (30/8/2020).
Ibrahim mengatakan bahwa rupiah berhasil berbalik menguat pada pekan lalu karena pasar merespons kebijakan moneter baru setelah Ketua Fed Jerome Powell meluncurkannya di simposium Jackson Hole Fed 2020 pada akhir pekan ini.