Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja positif industri investasi kolektif dinilai masih bakal bertahan hingga akhir tahun diiringi sejumlah sentimen positif.
CIO Eastspring Investment Indonesia Ari Pitojo mengatakan saat ini pasar dilingkupi optimisme dari pemulihan ekonomi pasca pelepasan PSBB, sentimen positif dari hasil test vaksin Covid-19 dan peningkatan belanja pemerintah.
“Jadi [kinerja positif reksa dana] kemungkinan besar masih bisa bertahan, dan besar juga kemungkinan untuk naik lebih tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (26/8/2020
Selain itu, dia melihat sejumlah indikator ekonomi di berbagai negara menyiratkan adanya peningkatan aktivitas pasca relaksasi aktivitas publik, terlihat dari data-data makroekonomi yang kian menunjukkan perbaikan terutama seputar data manufaktur dan ketenagakerjaan.
“Jika situasi pandemi Covid-19 tidak memburuk, kemungkinan negara-negara menerapkan kembali lockdown atau pembatasan sosial sangat kecil,” imbuhnya
Meksipun demikian, Ari mengaku tidak dapat menjanjikan imbal hasil dari reksa dana hingga akhir tahun ini karena volatilitas masih akan tinggi didorong oleh ketidakpastian dari pergerakan pasar global dan domestik ini terutama dalam jangka pendek.
Baca Juga
Selain itu, tambah dia, pasar juga akan berfokus pada rilis data pertumbuhan ekonomi, kinerja laba perusahaan dan juga perkembangan akan vaksin virus corona.
Berkaca pada pandemik sebelumnya, Ari memproyeksikan pasar saham diperkirakan akan pulih kembali dalam jangka menengah atau jangka panjang seperti yang terjadi pada SARS tahun 2003.
“Kami melihat bahwa sentimen positif pasca pelepasan PSBB maupun keberhasilan vaksin virus corona berpotensi menopang kinerja industri reksa dana hingga akhir tahun ini,” tutur Ari.
Sementara itu, di tengah situasi pasar saat ini, Ari menyebut reksadana pasar uang dan reksa dana terproteksi menjadi pilihan utama dari investor Eastspring Investment, mengingat volatilitas pasar masih tinggi.
“Disusul dengan Reksadana Eastspring Syariah Greater China Equity USG juga mulai menjadi pilihan menarik untuk investor yang menginginkan eksposure ke pasar di luar Indonesia, dengan dana kelolaan di Agustus ini mencapai USD 17 Juta,” kata dia.