Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Menaruh Harapan ke The Fed, Bursa AS Cetak Rekor Lagi

S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan rekor tertinggi baru karena pasar mengharapkan kebijakan akomodatif Federal Reserve.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa AS naik ke level tertinggi sepanjang masa untuk hari ketiga seiring dengan langkah investor yang memprediksi Federal Reserve untuk tetap akomodatif ketika ekonomi pulih dari pandemi virus corona.

Pada penutupan perdagangan Selasa (25/8/2020), Dow Jones turun 0,21 persen menjadi 28.248,44, S&P 500 Index naik 0,36 persen ke 3.443,62, dan Nasdaq Composite Index menanjak 0,76 persen menuju 11.466,47.

Mengutip Bloomberg, S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatatkan rekor tertinggi baru, dengan Facebook Inc. menguat setelah meluncurkan serangkaian inovasi untuk memperluas belanja di platform media sosialnya.

Dow Jones Industrial Average turun untuk pertama kalinya dalam empat hari. Saham Salesforce.com Inc. melonjak 10 persen setelah penutupan perdagangan reguler setelah meningkatkan prospek pendapatannya. Imbal hasil obligasi meningkat dan dolar melemah.

“Ini sangat luar biasa, perdagangan berisiko, selama beberapa bulan terakhir,” kata Michael Reynolds, pejabat strategi investasi di Glenmede Trust Co. “Sepertinya hari yang baik karena kita duduk di dekat titik tertinggi sepanjang masa.”

Minyak naik karena para pedagang mengamati Badai Tropis Laura, yang diperkirakan akan menguat menjadi badai sebelum membuat pendaratan akhir pekan ini. Harga bensin AS naik ke level tertinggi sejak Maret karena kekhawatiran atas kemungkinan kekurangan bahan bakar.

Selain geopolitik dan kepercayaan bisnis, investor fokus pada kemajuan vaksin karena ekonomi global dibuka kembali di tengah wabah baru virus. Moderna Inc. mengatakan sudah hampir mencapai kesepakatan untuk memasok setidaknya 80 juta dosis vaksin ke Uni Eropa.

"Pola yang kami pantau tampaknya adalah kejelasan vaksin. Pasalnya, semua sektor ekonomi terpukul karena Anda tidak bisa berkumpul," kata Mike Bailey, direktur penelitian di FBB Capital Partners.

Pedagang juga menunggu pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Kamis tentang tinjauan kerangka kebijakan moneter yang telah lama ditunggu. Fed telah berfokus pada strategi inflasi baru.

"Jika Anda berpikir tentang apa yang mendorong pasar, itu sebenarnya adalah laju pemulihan dan terutama kelipatannya telah meluas karena kebijakan moneter yang sangat longgar," kata Troy Gayeski, co-chief investment officer SkyBridge Capital, kepada Bloomberg TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper