Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat bergerak variatif pada awal perdagangan Selasa (25/8/2020) setelah berturut-turut mencetak rekor tertinggi.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,05 persen ke level 28.292,90 pada awal perdagangan, sedangkan indeks Nasdaq melemeah 0,03 persen ke level 11.376,50.
Di sisi lain, indeks Standard & Poor’s 500 menguat tipis 0,06 persen atau 1,91 poin ke level 3.433,19.
Kontrak berjangka indeks S&P 500 sebelumnya menguat karena AS dan China mengisyaratkan kemajuan pada kesepakatan perdagangan fase satu mereka.
Sementara itu, harga minyak menguat karena para pelaku pasar mengamati Badai Tropis Laura, yang diperkirakan akan menguat menjadi badai sebelum mencapai daratan akhir pekan ini.
Selain geopolitik dan kepercayaan bisnis, fokus pada investor tertuju pada kemajuan vaksin. Moderna Inc. mengatakan sudah hampir mencapai kesepakatan untuk memasok sedikitnya 80 juta dosis vaksin ke Uni Eropa.
Baca Juga
"Perkembangan vaksin virus corona mendorong kenaikan selera pasar terhadap risiko-risiko. Meski demikian, luasnya pasar bukan menjadi faktor utama bursa AS mampu mencatatkan rekor kenaikan tertinggi," jelas Senior Market Analyst di OANDA, Edward Moya.
Sementara itu, pelaku pasar juga menanti pidato dari Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, terkait kerangka kebijakan moneter yang akan berfokus pada strategi pengendalian inflasi terbaru.