Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen dan pemasok produk makanan laut PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. telah menerima kontrak pengiriman dari berbagai negara di Asia dan Eropa senilai total Rp86,11 miliar.
Direktur Utama Era Mandiri Cemerlang Johan Rose mengatakan kontrak pengiriman tersebut akan terus bertambah sampai dengan akhir tahun seiring dengan negara-negara di dunia mulai membuka kembali kegiatan ekspor-impor.
“Kami harapkan untuk 6 bulan ke depan bisa mencapai target [kontrak pengiriman] sekitar Rp120 miliar—Rp130 milar,” kata Johan dalam paparan publik, Selasa (25/8/2020).
Adapun, penjualan emiten bersandi saham IKAN tersebut sempat terkendala pada kuartal II/2020 akibat sejumlah negara tujuan ekspor memberlakukan lockdown atau pembatasan akses keluar-masuk untuk menahan penyebaran virus corona.
Kinerja IKAN pun terpukul pada semester I/2020 dengan membukukan kerugian hingga Rp2,07 miliar, berbanding terbalik dari laba Rp3,18 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Pasalnya, pendapatan tergerus 27,18 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp35,94 miliar dari posisi Rp49,36 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Johan mengatakan pihaknya selalu mencari peluang di pasar baru untuk mengimbangi penurunan ekspor ke suatu negara. Sejauh ini, pengiriman IKAN ke India menjadi yang paling terkontraksi karena India masih memberlakukan lockdown.
“Saat ini kami melihat ada negara-negara yang sudah mulai bergerak seperti Vietnam dan beberapa negara lainnya juga kami melakukan kerjasama dengan mereka,” jelas Johan.
Selain meningkatkan pengiriman ke luar negeri, IKAN juga menyasar pasar domestik dengan menjual produk-produk yang sederhana untuk rumah tangga. Adapun, pangsa pasar domestik terhadap penjualan produk perseroan memiliki porsi sekitar 10 persen.
Sebelum pandemi, Johan menyampaikan hasil produksi perseroan biasanya dijual ke restoran, hotel, dan kapal pesiar. Namun demikian, penjualan untuk segmentasi tersebut telah tertekan sehingga perusahaan kini menyasar pangsa pasar yang lebih tahan banting terhadap pandemi.
“Untuk saat ini perseran juga lebih banyak memasarkan produk secara online,” ujar Johan.