Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Menguat, Kurs Rupiah Tertekan di Pasar Spot

Rupiah dibuka di level Rp14.755 per dolar AS kemudian tertekan hingga ke zona merah. Sebagian besar mata uang Asia melemah terhadap dolar AS.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (22/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) dan Rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (22/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencetak penguatan cukup mengesankan di awal perdagangan hari ini, Senin (24/8/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke posisi Rp14,755 per dolar AS atau menguat 17,5 poin dibandingkan dengan posisi penutupan rabu (19/8/2020) di level 14.772 per dolar AS.

Pada pukul 10.06 WIB, rupiah terpantau melemah 19 poin atau 0,13 persen ke posisi Rp14.791,5 per dolar AS. Sepanjang perdagangan rupiah bergerak di rentang Rp14.755 hingga Rp14.795 per dolar AS.

Sementara itu, nilai tukar rupiah dipatok dalam kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor melemah. Data Bank Indonesia menunjukkan, hari ini kurs Jisdor mencapai Rp14.794 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan terakhir.

Sementara itu kinerja mata uang Asia bervariasi. Pelemahan tidak hanya menimpa rupiah. Ringgit Malaysia dan peso Filipina juga melemah masing-masing 0,77 persen dan 0,72 persen. Begitu juga dengan baht Thailand yang terdepresiasi 0,12 persen.

Head of Economic Research Pefindo Fikri C. Permana sebelumnya mengatakan pergerakan rupiah akan diwarnai aksi menghindari risiko oleh investor asing. 

“Ada kekhawatiran akan besarnya risiko resesi global, dikarenakan ada 14 negara yang sudah terkonfirmasi resesi dan 13 lainnya segera menyusul,” ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Fikri memproyeksikan pekan ini  masih akan ada dalam tren depresiasi meski tidak sedalam pekan lalu. Pasalnya, dia menilai secara fundamental rupiah masih cukup baik dan ditopang oleh perekonomian yang relatif masih terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper