Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak berpeluang menguat terbatas seiring dengan pelemahan dolar AS.
Pada perdagangan Jumat (21/8/2020) pukul 09.58 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2020 naik 0,21 persen atau 0,09 poin menjadi US$42,91 per barel. Adapun, harga minyak Brent kontrak Oktober 2020 meningkat 0,36 persen atau 0,16 poin menjadi US$45,06 per barel.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan harga minyak berpeluang bergerak naik dalam jangka pendek di tengah sentimen pelemahan dolar AS setelah perilisan data ekonomi AS yang pesimis semalam.
Namun, kenaikan berpeluang terbatas di tengah laporan yang mengatakan bahwa OPEC+ perlu untuk mengatasi kelebihan suplai lebih dari 2 juta barel.
Selain itu, data Energy Information Administration pada pekan ini memaparkan bahwa permintaan bahan bakar AS turun lebih dari 2 juta barel menjadi 17,2 juta barel.
"Selanjutnya pasar akan menantikan perilisan data aktivitas rig AS yang dilaporkan oleh Baker Hughes pukul 24:00 WIB," papar Faisyal dalam publikasi risetnya, Jumat (21/8/2020).
Baca Juga
Secara teknikal, harga minyak masih akan cenderung naik selama harga masih bergerak di atas level 42.40 yang merupakan area indikator moving average 50 (garis merah) di dalam grafik 4 jam.
Untuk sisi atasnya, level resisten terdekat berada di 43.40, menembus ke atas dari level tersebut berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke 44.00 sebelum membidik resisten kuat di 44.80.
Sementara itu jika bergerak turun, level support terlihat di 42.40. Jatuh dari bawah dari level tersebut berpeluang memicu penurunan lanjutan ke 41.80 sebelum mengincar support kuat di 41.00.