Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi di Reksa Dana Berbasis Efek Global? Ini Kata Eastspring Investment

Dengan berinvestasi di reksa dana global, investor dapat mendiversifikasi portofolio mereka di sektor-sektor yang biasanya tidak tersedia melalui indeks harga saham gabungan.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Reksa dana berbasis efek luar negeri dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) dinilai dapat menjadi salah satu alternatif pilihan untuk diversifikasi investasi.

Head of Intermediary and Institutional Business PT Eastspring Investments Indonesia Abraham Ara mengatakan dengan berinvestasi di reksa dana global, investor dapat mendiversifikasi portofolio mereka di sektor-sektor yang biasanya tidak tersedia melalui indeks harga saham gabungan.

“Seperti sektor teknologi yang mencakup perusahaan-perusahan teknologi raksasa China seperti Tencent, Alibaba Group, JD.com,” ujarnya dalam publikasi yang diterima Bisnis, Kamis (20/8/2020).

Abraham menyebut efek di bursa China dinilai sebagai salah satu yang potensial. Pasalnya, China merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten tinggi dan diprediksi menjadi negara adidaya dengan perekonomian terbesar di dunia ke depannya.

Selain itu, inovasi teknologi yang canggih dan peningkatan konsumsi domestik akan mendorong tingginya kualitas pertumbuhan China dan didukung oleh jumlah penduduk terbesar di dunia.

“Hal ini tentunya akan menciptakan peluang menarik bagi investor untuk berinvestasi di kawasan ini, terutama seperti diprediksi oleh World Bank dan IMF bahwa negara tersebut akan menjadi salah satu negara yang membukuan pertumbuhan ekonomi positif walaupun terdampak Covid19,” tuturnya.

Saat ini, tambah Abraham, China juga merupakan pemimpin dalam teknologi global, sebagaimana terbukti dalam internet konsumen kelas dunia, sistem pembayaran seluler, dan penyebaran kecerdasan buatan atau artificial inteligence.

Negara ini juga memiliki pengeluaran penelitian dan pengembangan terbesar kedua di dunia, dengan US$52 miliar diinvestasikan pada tahun 2018. Inovasi teknologi China yang cepat dinilai akan terus menjadi pendorong utama perekonomian sambil menawarkan investor peluang investasi yang signifikan di sektor terkait.

Lebih lanjut Abraham mengatakan dengan adaya era globalisasi teknologi, tidak dapat dipungkiri jika teknologi akan merubah kebiasaan dan gaya hidup menjadi semakin cepat dan mudah.

“Apalagi pandemi Covid19 juga turut mendorong Industri teknologi untuk berevolusi lebih cepat,” imbuh dia.

Adapun, Eastspring Investment Indonesia juga turut memanfaatkan peluang ini melalui Reksadana Eastspring Syariah Greater China USD, yang memilih sektor teknologi menjadi salah satu sektor utama dalam pemilihan investasinya.

“Perusahaan-perusahan teknologi raksasa China seperti Tencent, Alibaba Group, JD.com yang merupakan top holdings dari saham investasi reksa dana ini,” katanya.

Selain itu, produk ini juga bersandar pada sektor lainnya yang termasuk dalam struktur ekonomi baru seperti barang konsumsi, pelayanan konsumsi  dan kesehatan yang cenderung tahan banting di tengah pandemi ini.

“Reksa dana ini juga berorientasi pada nilai, menggunakan pendekatan bottom-up, dan memiliki strategi yang seimbang untuk mengantisipasi pasar yang bergejolak,” jelas Abraham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper