Bisnis.com, JAKARTA – PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan kenaikan laba bersih dan pendapatan perusahaan pada akhir 2020 menyusul hasil positif pada paruh pertama tahun ini.
Direktur Keuangan HRTA Deny Ong mengatakan, hingga kuartal II/2020, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi sebesar Rp1.969 miliar.
Jumlah ini meningkat sebesar Rp198 miliar dibandingkan dengan pendapatan kuartal II/2019, sebesar Rp 1.771 miliar. Selain itu, Perseroan juga memperoleh laba bersih sesuai dengan target awal tahun 2020 sebesar Rp 78,8 miliar.
"Pada kuartal II/2020, pendapatan perusahaan tidak hanya didorong kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang dapat dikatakan sangat signifikan. Oleh karena itu, laba bersih Perseroan masih sesuai dengan target di awal tahun 2020," katanya dalam paparan publik perusahaan, Rabu (12/8/2020).
Untuk itu, pihaknya cukup optimistis dapat menikmati pertumbuhan laba bersih dan pendapatan pada akhir tahun 2020. Perusahaan menargetkan dapat meraup pendapatan senilai Rp4 triliun serta laba bersih sebanyak Rp170 miliar. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan perolehan laba pada 2019 senilai Rp150 miliar dan pendapatan sebesar Rp3,23 triliun.
Guna mencapai tujuan tersebut, perusahaan akan terus mengembangkan lini bisnis gadai emas serta membuka gerai penjualan emas baru. Presiden Direktur HRTA Sandra Sunanto mengatakan, hingga September mendatang, akan ada 6 hingga 7 gerai baru penjualan emas perusahaan bernama ACC yang akan dibuka.
Baca Juga
Sandra menjelaskan, gerai-gerai tersebut akan dibuka di Palembang, Depok, Bintaro, Sidoarjo, dan Surabaya. Perusahaan menargetkan akan memiliki 65 gerai ACC pada akhir tahun ini.
"Saat ini kami sudah buka 52 toko baru. Kami optimistis 65 toko pada tahun ini bisa dicapai," ujarnya.
Selain itu, HRTA juga akan terus mengembangkan outlet gadai emas melalui anak usahanya, PT Gadai Cahaya Dana Abadi (GCDA). Hingga saat ini, perusahaan memiliki 8 unit pelayanan gadai emas yang mayoritas berada di wilayah Jawa Barat.
Untuk tahun ini, HRTA berencana untuk memperluas layanan gadai emasnya ke Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sandra menilai, sektor usaha ini berpotensi memberi kontribusi yang baik dalam bisnis perusahaan.
"Kami sedang ajukan izin gadai emas di wilayah-wilayah tersebut. Yang sudah masuk finalisasi di OJK itu yang di Jawa Timur. Wilayah itu potensi pasarnya juga cukup besar untuk gadai emas, karena cakupannya hingga ke Pulau Madura," jelasnya.