Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hartadinata Abadi (HRTA) Tebar Dividen Rp36,8 Miliar

Total dividen yang ditetapkan dalam RUPS tersebut setara dengan Rp8 per saham dari total laba bersih perusahaan sebesar Rp150 miliar.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk  Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memberikan penjelasan pada paparan publik, di Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi PT Hartadinata Abadi Tbk. memberikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp36,8 miliar untuk tahun buku 2019.

Jumlah dividen yang dibagikan ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan PT Hartadinata Abadi untuk periode 2019 pada Rabu (12/8/2020). Ada sejumlah agenda yang dibahas manajemen, di antaranya penetapan penggunaan laba bersih 2019 dan penjabaran rencana kerja perseroan di 2020.

Chief Financial Officer Hartadinata Abadi, Deny Ong mengatakan,bahwa rapat umum pemegang saham tahunan perusahaan untuk periode 2019 menetapkan dividen sebesar Rp36,8 miliar atau Rp8 per saham dari total laba bersih perusahaan sebesar Rp150 miliar.

Jumlah dividen yang dibagikan sedikit lebih besar dibandingkan dengan alokasi tahun lalu. Untuk laba tahun 2018, emiten berkode saham HRTA tersebut menebar dividen Rp32,2 miliar atau Rp7 per saham untuk tahun buku 2018. Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 26% dari laba bersih 2018 sebesar Rp123,8 miliar.

Sementara, pada 2018 lalu, perseroan membagikan dividen sebesar Rp27,63 miliar atau sekitar 24 persen dari laba bersih 2017. Besaran dividen tersebut setara dengan Rp6 per saham.

Deny menambahkan, hingga kuartal II/2020, HRTA berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi sebesar Rp1.969 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp198 miliar dibandingkan dengan pendapatan kuartal II/2019, yaitu sebesar Rp1.771 miliar. Selain itu, Perseroan juga memperoleh laba bersih sesuai dengan target awal tahun 2020 sebesar Rp 78,8 miliar.

"Pada kuartal II/2020, pendapatan perusahaan tidak hanya didorong kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang dapat dikatakan sangat signifikan. Oleh karena itu, laba bersih Perseroan masih sesuai dengan target di awal tahun 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper