Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP (PTPP) telah melakukan ground breaking atas pembangunan proyek Bendungan Tamblang, di Bali.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan pada Rabu (12/8/2020), bendungan yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan menelan biaya sebesar Rp769 miliar. Adapun sumber pembiayaan proyek ini berasal dari APBN.
Proyek yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali Kementerian PUPR akan dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek 48 bulan secara multiyears.
Adapun luas lahan yang diperuntukan untuk pembangunan bendungan Tamblang mencapai 59,79 hektare yang tersebar di 4 Desa, yakni di Desa Sawan seluas 38,58 hektare, Desa Bila seluas 12,22 hektare, Desa Bontihing seluas 6,49 hektare dan Desa Bebetin seluas 1,48 hektare.
"Proyek bendungan ditargetkan dapat rampung pada tahun 2022 dan dapat digunakan untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) sebesar 0,538 MW (2x269 kwh). Bendungan Tamblang didesain memiliki kapasitas tampungan sekitar 7,6 juta meter kubik dengan tinggi bendungan dari dasar sungai mencapai 68 meter," ujar Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dikutip dari keterangan resmi.
Adapun proyek bendungan ini dikerjakan oleh PTPP bersama dengan PT Adi Jaya yang dituangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO). Novel mengatakan, manfaat pembangunan bendungan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan irigasi di Ungkulan seluas 588 hektare dan dapat menjadi pengendali banjir dengan retensi 0,4 persen -0,5 persen terhadap puncak banjir.
Baca Juga
Manfaat lainnya dari kehadiran bendungan ini adalah menjadi penyedia air baku sebesar 510 liter per detik untuk kebutuhan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan.