Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara, PT Golden Energy Mines Tbk., menunda realisasi belanja modal atau capital expenditure yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini seiring dengan munculnya banyak tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19. Jumlah alokasi belanja modal pun berkurang dari rencana awal.
Presiden Direktur Golden Energy Mines Bonifasius mengatakan bahwa pihaknya memangkas alokasi capex tahun ini yang semula sebesar US$19 juta menjadi hanya sebesar US$10 juta. “Namun, bisa dipastikan penundaan capex tersebut tidak mempengaruhi aktivitas operasi perseroan,” ujar Bonifasius kepada Bisnis, Senin (10/8/2020).
Adapun, emiten berkode saham GEMS itu telah merealisasikan capex sekitar 60 persen dari total alokasi panduan terbaru sepanjang semester I/2020. Realisasi dana itu sebagian besar digunakan untuk perluasan dermaga (jetty), infrastruktur jalan, dan stockpile.
Di sisi lain, emiten Grup Sinarmas itu mengaku masih akan mempertahankan panduan produksi yang sudah ditetapkan pada awal tahun ini kendati harga batu bara masih dalam tren penurunan.
“Kami tergantung pasar, kalau demandnya semakin tidak ada dan merugikan kami, pasti kami akan mengurangi produksi,” ujar Bonifasius.
Untuk diketahui, berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (10/8/2020), harga batu bara Newcastle untuk kontrak teraktif parkir di level US$52,75 per ton, terkoreksi 0,85 persen.
Baca Juga
Sementara itu, Mengutip data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batu bara acuan (HBA) kembali melemah pada Agustus ke level US$50,34 per ton. Level itu pun merupakan posisi terendah sejak 2016. Sepanjang tahun berjalan 2020, HBA telah terkoreksi 23,64 persen.
Berdasarkan catatan Bisnis, GEMS menargetkan produksi batu bara sekitar 29 juta ton tahun ini, lebih rendah daripada realisasi produksi batu bara tahun lalu sebanyak 30 juta ton. Pada kuartal I/2020 GEMS telah memproduksi batu bara sebesar 8,4 juta ton, tumbuh 18 persen daripada pencapaian produksi tahun lalu di kisaran 7,1 juta ton. Perseroan belum mengeluarkan realisasi produksi kuartal II/2020 seiring dengan laporan keuangan periode itu yang masih dalam proses audit hingga saat ini.