Bisnis.com, JAKARTA – Saham Tencent Holdings Ltd. melanjutkan pelemahan yang dimulai pada perdagangan terakhir pekan lalu sehingga kapitalisasi pasarnya longsor US$66 miliar akibat kebijakan Amerika Serikat terhadap aplikasi WeChat.
Dikutip dari Bloomberg, saham Tencent di Bursa Hong kong merosot 4,8 persen ke level 502 dolar Hong Kong pada perdagangan hari ini, Senin (10/8/2020). Dengan pelemahan ini, secara kumulatif dalam dua hari perdagangan terakhir saham Tencent ambles 9,6 persen, terburuk sejak Oktober 2011.
Padahal selama 4 bulan terakhir, saham Tencent berada pada zona hijau dengan kumulatif penguatan mencapai 70 persen dan mencapai rekor baru. Penguatan ini membuat Tencent menjadi perusahaan teknologi Asia dengan kapitalisasi pasar terbesar, yaitu US$700 miliar.
Baca Juga
Pelemahan harga saham Tencent ini disebabkan oleh keputusan Amerika Serikat yang melarang segala jenis hubungan bisnis warganya dengan aplikasi WeChat. Aplikasi ini merupakan salah satu lini bisnis andalan yang dimiliki Tencent.
Sejalan dengan pelemahan Tencent dan saham-saham teknologi lainnya, membuat Hang Seng Tech Index merosot hingga 3,6 persen pada hari ini. Indeks Chinext di Bursa Shanghai juga mengalami tren yang sama dengan pelemahan hingga 2 persen.
Memanasnya hubungan Amerika Serikat dan China kini membuat investor khawatir atas dampak geopolitik terhadap ekonomi dan pasar. Selain larangan WeChat, Trump juga menandatangani perintah untuk mencegah penduduk AS melakukan bisnis dengan aplikasi TikTok milik ByteDance Ltd.