Bisnis.com,JAKARTA — Minat investor terhadap instrumen sukuk ritel diprediksi tetap tinggi meski ditawarkan di tengah periode pandemi Covid-19. Instrumen sukuk yang bisa diperdagangkan disebut bisa menarik minat investor dari kalangan ritel atau individu.
Pemerintah akan mulai menawarkan sukuk ritel (SR) seri SR013 mulai akhir Agustus 2020. Instrumen itu memiliki struktur yang tidak jauh berbeda dengan penerbitan sebelumnya pada Maret 2020.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memprediksi minat investor terhadap instrumen SR013 tetap tinggi. Permintaan investor menurutnya akan lebih dari Rp10 triliun.
“Suku bunga sedang turun dan ini instrumen yang aman serta bersifat tradeable,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (7/8/2020).
Ramdhan memperkirakan kupon yang ditawarkan oleh SR013 sekitar 6 persen. Prediksi itu sejalan dengan pergerakan yield surat utang negara (SUN) Indonesia tenor 3 tahun ditambah premi.
Berdasarkan data Bloomberg, yield atau imbal hasil SUN Indonesia tenor 3 tahun berada di posisi 5,279 persen pada Jumat (7/8/2020) pukul 17:02 WIB. Posisi itu turun dari 5,405 persen periode perdagangan sebelumnya.
Baca Juga
Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengungkapkan masa penawaran sukuk ritel (SR) seri SR013 direncanakan pada akhir Agustus 2020— akhir September 2020.
Gambaran struktur instrumen itu menurutnya masih sama dengan SR sebelumnya. SR013 akan bersifat tradeable atau dapat diperdagangkan dengan tenor 3 tahun. Instrumen itu memiliki tingkat imbalan tetap dengan minimal pemesanan Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.
“Adapun, tingkat imbalan SR seri SR013 mengikuti perkembangan suku bunga dan kondisi pasar keuangan,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (7/8/2020).
Dwi menjelaskan keputusan untuk menerbitkan SR013 memiliki sejumlah perimbangan. Salah satunya potensi reinvestment dari surat berharga negara (SBN) ritel yang akan jatuh tempo.
Lebih lanjut, penerbitan SR013 menurutnya juga sesuai dengan rencana jadwal strategi pengelolaan utang. Basis investor SR lebih luas sehingga potensi tetap besar walaupun diterbitkan pada masa pandemi.
Dia menyebut terdapat cukup jeda waktu antara masa penawaran SR013 dengan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017. Dengan demikian, pihaknya mengharapkan penawaran SR013 dapat menarik minat investor.
Berdasarkan catatan Bisnis, SR seri SR012 diterbitkan pemerintah pada Maret 2020. Instrumen itu memiliki kupon tetap 6,3 persen dengan tenor 3 tahun. Pemerintah menerbitkan total nominal Rp12,14 triliun untuk SR012. Serapan itu dinilai sejumlah pihak cukup baik meski kupon yang ditawarkan lebih rendah dari SR011 sebesar 8,05 persen.