Bisnis.com, JAKARTA – Emiten semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk mencatatkan keuntungan seiring dengan kenaikan volume penjualan semen sepanjang semester I/2020.
Berdasarkan keterangan resmi perseroa, Senin (3/8/2020), anak usaha PT Semen Indonesia tersebut mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp82 miliar. Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan hasil pada semester I/2019 dimana emiten berkode saham SMCB ini merugi Rp279 miliar.
Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar, catatan positif perusahaan bersumber dari kenaikan volume penjualan semen, terak, dan ekspor. Pada paruh pertama 2020, SMCB mencatatkan penjualan 5.291 juta ton, atau naik 2 persen dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 5.187 juta ton.
Hasil tersebut juga membuat SMCB mampu mempertahankan pendapatan usahanya di angka Rp4,51 triliun. Perusahaan juga berhasil mencapai peningkatan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan sebesar 158,12 persen menjadi Rp493 miliar dibandingkan Rp191 miliar pada periode yang sama tahun 2019.
Selain itu, EBITDA perusahaan juga naik 45,84 persen dari Rp517 miliar pada semester I/2019 menjadi Rp754 miliar pada semester I/2020. Ke depan, Aulia mengatakan perusahaan akan terus menerapkan program-program efisiensi dan menjaga arus kas sebagai prioritas selama kondisi belum kembali pulih. Menurutnya, masih banyak proyek infrastruktur dan perumahan yang tertunda karena anggaran teralih untuk dana kesehatan.
Sebelumnya, manajemen SMCB juga menyatakan tengah mengincar sejumlah pasar internasional baru untuk menjaga tingkat pendapatan dan laba perusahaan untuk tahun 2020.
Baca Juga
Direktur Solusi Bangun Indonesia Lilik Unggul Raharjo mengatakan, pihaknya tetap mengutamakan penjualan domestik sebagai tulang punggung penerimaan untuk tahun 2020.Meski demikian, SMCB akan tetap berupaya untuk menggenjot ekspor semen serta material lainnya ke sejumlah negara.
"Ekspor semen dan material dapat menjadi penggerak kinerja keuangan perusahaan dikala permintaan domestik tengah tertekan," katanya beberapa waktu lalu.
Saat ini, ekspor semen, terak dan material SMCB umumnya dikirim ke Bangladesh, China, dan Filipina. Selain wilayah tersebut, Lilik mengatakan SMCB juga tengah menjajaki kemungkinan untuk memasok semen dan material terkait ke wilayah lain.
"Kami sedang mencoba untuk masuk ke kawasan Amerika. Sekarang sedang dalam tahap penjajakan," ujarnya.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham SMCB ditutup melemah 5 poin atau 0,49 persen ke level 1.020. Saham SMCB dibuka di level 1.025 dan bergerak di rentang 1.000 - 1.025 sepanjang perdagangan.