Bisnis.com, JAKARTA – Eemiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) tengah mengkaji untuk merevisi target pra penjualan (marketing sales) pada 2020 seiring dengan ketidakpastian yang melanda iklim usaha, termasuk di sektor properti.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan kondisi saat ini masih penuh dengan ketidakpastian yang membuat penentuan target harus dilakukan secara hati-hati. Sebelumnya, hingga semester I/2020, Intiland telah mencatatkan angka prapenjualan sebesar Rp343 miliar atau 13,73 persen dari target marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun.
Dia menambahkan, untuk meningkatkan penjualan properti, Intiland masih akan bertumpu pada penjualan rumah tapak (landed house). Menurutnya, selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penjualan di segmen ini terbilang masih cukup baik. Beberapa proyek rumah tapak yang menjadi andalan perusahaan pada semester I lalu diantaranya adalah Graha Natura, Serenia Hill, dan Talaga Bestari.
“Kami masih akan mengandalkan landed housing dan menjual inventory perusahaan yang ada,”ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (3/8/2020).
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan fokus pada pemasaran secara digital. Kondisi pandemi ini dinilai menjadi peluang baik bagi Intiland untuk melakukan pemasaran yang tertuju pada segmen-segmen tertentu.
"Kami akan memberikan gimmick marketing sesuai dengan segmen pasar yang dituju pada sebuah proyek. Anggaran untuk marketing digital juga sudah kami siapkan agar program ini berjalan efektif," ujarnya.
Baca Juga
Archied menambahkan, pihaknya juga akan memberikan penawaran menarik dari sisi skema pembayaran. Ia mencontohkan, Intiland menawarkan diskon cash payment sekitar 15 persen hingga 40 persen tergantung klaster yang akan dibeli konsumen.
“Untuk skema lainnya juga cukup fleksibel. Kami berharap juga bisa dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA),” pungkasnya.