Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Properti Lesu, Intiland (DILD) Kaji Revisi Target Marketing Sales

Hingga semester I/2020, Intiland mencatatkan angka prapenjualan sebesar Rp343 miliar atau 13,73 persen dari target.
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com
Salah satu sudut ruangan di Intiland Office Tower Jakarta. Gedung perkantoran yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta itu merupakan salah satu portofolio andalan PT Intiland Development Tbk./intiland.com

Bisnis.com, JAKARTA – Eemiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) tengah mengkaji untuk merevisi target pra penjualan (marketing sales) pada 2020 seiring dengan ketidakpastian yang melanda iklim usaha, termasuk di sektor properti. 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan kondisi saat ini masih penuh dengan ketidakpastian yang membuat penentuan target harus dilakukan secara hati-hati. Sebelumnya, hingga semester I/2020, Intiland telah mencatatkan angka prapenjualan sebesar Rp343 miliar atau 13,73 persen dari target marketing sales sebesar  Rp 2,5 triliun. 

Dia menambahkan,  untuk meningkatkan penjualan properti, Intiland masih akan bertumpu pada penjualan rumah tapak (landed house). Menurutnya, selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), penjualan di segmen ini terbilang masih cukup baik. Beberapa proyek rumah tapak yang menjadi andalan perusahaan pada semester I lalu diantaranya adalah Graha Natura, Serenia Hill, dan Talaga Bestari.

“Kami masih akan mengandalkan landed housing dan menjual inventory perusahaan yang ada,”ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (3/8/2020).

Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan fokus pada pemasaran secara digital. Kondisi pandemi ini dinilai menjadi peluang baik bagi Intiland untuk melakukan pemasaran yang tertuju pada segmen-segmen tertentu.

"Kami akan memberikan gimmick marketing sesuai dengan segmen pasar yang dituju pada sebuah proyek. Anggaran untuk marketing digital juga sudah kami siapkan agar program ini berjalan efektif," ujarnya.

Archied menambahkan, pihaknya juga akan memberikan penawaran menarik dari sisi skema pembayaran. Ia mencontohkan, Intiland menawarkan diskon cash payment sekitar 15 persen hingga 40 persen tergantung klaster yang akan dibeli konsumen.

“Untuk skema lainnya juga cukup fleksibel. Kami berharap juga bisa dilakukan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Pemilikan Apartemen (KPA),” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper