Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda Nasib Dua Emiten Kertas Grup Sinarmas

Situasi ini khususnya jauh berbeda dari kinerja keuangan kedua emiten yang merupakan entitas anak dari Asia Pulp & Paper (APP) pada kuartal pertama tahun ini.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Sidoarjo. Pabrik ini mulai beropersi pada 1978 dengan kapasitas tahunan 12,000 metrik ton./tjiwi.co.id
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Sidoarjo. Pabrik ini mulai beropersi pada 1978 dengan kapasitas tahunan 12,000 metrik ton./tjiwi.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten kertas Grup Sinar Mas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) mencatatkan perbedaan kinerja keuangan pada semester pertama tahun 2020.

Situasi ini khususnya jauh berbeda dari kinerja keuangan kedua emiten yang merupakan entitas anak dari Asia Pulp & Paper (APP) pada kuartal pertama tahun ini.

Sebagai gambaran, baik TKIM dan INKP berhasil mencetak kenaikan laba bersih masing-masing 226,01 persen yoy dan 145,31 persen yoy, kendati penjualannya cenderung menurun pada triwulan pertama tahun ini.

Sementara, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020 yang dipublikasikan pada Senin (3/8/2020), TKIM mencatatkan koreksi laba bersih 14,44 persen secara tahunan menjadi US$89,6 juta pada semester pertama tahun ini.

Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh anjloknya penjualan sebesar 22,09 persen yoy menjadi US$450,07 juta.

Meskipun perseroan memperoleh keuntungan selisih kurs sebesar US$7,02 juta dari posisi rugi tahun sebelumnya US$125,47 juta, namun TKIM mencatatkan penurunan bagian atas laba neto dari entitas asosiasi sebesar 42,77 persen yoy menjadi US$71,81 juta.

Penurunan pos penjualan juga berlaku pada INKP yang mencatatkan pendapatan senilai US$1,48 miliar, menurun 5,75 persen yoy dibandingkan periode semester pertama tahun 2020.

Namun, INKP lebih beruntung karena perseroan mampu mencetak kenaikan laba bersih 38,42 persen yoy menjadi US$203,23 juta.

Keberhasilan INKP mencetak kenaikan laba sejatinya dikontribusikan oleh upaya perseroan menurunkan beban pokok penjualan sebesar 11,41 persen yoy menjadi US$1,02 miliar.

Hal ini ditambah dengan keuntungan dari selisih kurs sebesar US$13,47 juta, berbanding terbalik dari rugi kurs sebesar US$16,3 juta pada periode sebelumnya,

Di lantai bursa, hingga penutupan perdagangan sesi I, Senin (3/8/2020), saham TKIM terpantau anjlok 4,44 persen atau 300 poin ke level Rp6.450.

Kendati penurunan harga sahamnya lebih kecil, saham INKP juga terkoreksi 1,92 persen atau 150 poin ke level Rp7.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper