Bisnis.com, JAKARTA - Entitas Grup Salim, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) sebagai produsen roti dengan merek Sari Roti membukukan kenaikan pendapatan pada semester I/2020. Namun demikian, laba perseroan mengalami koreksi.
Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Interim per 30 Juni 2020, Nippon Indosari mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp1,67 triliun. Nilai itu meningkat 5,5 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp1,58 triliun.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Nippon Indosari mencapai Rp91,44 miliar, terkoreksi 9,86 persen yoy dari sebelumnya Rp101,45 miliar.
"Net Profit Margin terjaga pada kisaran 5,5 persen," papar.Direktur Nippon Indosari Corpindo Arlina Sofia dikutip dari siaran resmi, Sabtu (1/8/2020).
Menurut Arlina, peningkatan penjualan Sari Roti ditopang kanal tradisional (GT) yang tumbuh 30 persen yoy menjadi Rp455 miliar. Pertumbuhan signifikan kanal tradisional merupakan hasil positif dari penerapan strategi untuk menangkap potensi pasar khususnya di area pemukiman.
Nippon Indosari memperkuat sebaran 40.000 titik penjualan (point of sales) dan meluncurkan layanan pesan antar produk Sari Roti melalui Whatsapp maupun Chatbot.
Baca Juga
Sementara itu, kanal modern (MT) tetap memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan semester I/2020 yakni Rp1,17 triliun. Penjualan itu berasal dari 35.000 gerai minimarket, supermarket, dan hypermarket di seluruh Indonesia.
Nippon Indosari telah memakai belanja modal sebesar sebesar Rp182 miliar atau sekitar 45,5 persen dari rencana tahun 2020. Dana itu digunakan untuk mendukung pengembangan usaha, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperkuat jaringan distribusi.
Perusahaan juga melakukan pembangunan pabrik baru di Banjarmasin dan Pekanbaru yang ditargetkan untuk beroperasi pada akhir 2020.
Secara umum, dampak pandemi Covid-19 dapat dirasakan pada berbagai industri, termasuk sektor makanan dan minuman. Meskipun demikian, hingga saat ini tidak berdampak signifikan terhadap kinerja operasional Nippon Indosari.
“Kami senantiasa melakukan analisa komprehensif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja dan pola aktivitas masyarakat Indonesia agar dapat menentukan strategi yang tepat dalam menangkap prospek pertumbuhan permintaan produk roti yang kuat di Indonesia, serta menghadapi tantangan usaha dan ketidakpastian pandemi Covid-19,” papar Arlina.
Seluruh kegiatan perusahaan baik operasional maupun perkantoran, dengan tertib menerapkan protokol kesehatan Covid-19 serta mengedepankan standar tinggi kesehatan dan keselamatan kerja.
Tindakan itu di antaranya ialah memperhatikan jaga jarak fisik, memakai masker pada setiap aktivitas bekerja dan senantiasa memberikan himbauan kepada seluruh Karyawan untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh.