Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 telah memupuskan harapan terhadap kehadiran emiten baru yang mampu menghimpun dana dalam jumlah besar di Bursa Efek Indonesia.
Sebagian besar perusahaan yang mengincar dana segar di atas Rp1 triliun lewat initial public offering (IPO) menunda proses penawaran hingga tahun depan atau menunggu kondisi pasar saham yang lebih kondusif.
Berdasarkan catatan Bisnis, sejak awal tahun ini hanya ada 1 dari 33 emiten yang mengantongi dana segar di atas Rp1 triliun lewat IPO yaitu PT Metro Healthcare Indonesia Tbk.
Emiten bersandi saham CARE tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Maret 2020 dengan dana yang dihimpun senilai Rp1,03 triliun. Sementara nilai IPO dari mayoritas emiten anyar lainnya berkisar Rp94,80 miliar—Rp12 miliar.
Dari sisi kinerja pasar saham, IHSG belum bangkit dari zona merah sejak awal tahun dengan pelemahan 18,86 persen ke level 5.110 pada perdagangan Rabu (29/7/2020) pukul 14.49 WIB.
Kepada Divisi Equity Research BNI Sekuritas Kim Kwie Sjamsudin menilai saat ini pipeline dari perusahaan sekuritas pelat merah tersebut untuk IPO bernilai besar kemungkinan besar akan ditunda sampai dengan tahun depan.
Baca Juga
“Kondisi market kurang suportif, kemungkinan besar IPO [jumbo] ditunda tahun depan. Kami sendiri melihat prospek pasar saham Indonesia lebih bagus tahun depan,” kata Kim di Jakarta, Selasa (29/7/2020).
Sementara untuk IPO dengan nilai penggalangan dana kecil, Kim menilai masih ada peluang untuk terserap pasar pada tahun ini seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi sudah dimulai.
Namun demikian, bagi calon emiten yang memiliki sektor yang sama dengan perusahaan tercatat tentu akan sulit mendapatkan valuasi tinggi seperti yang diharapkan sebelum pandemi.
Selain itu, investor juga akan mempertimbangkan sektor usaha dari calon emiten sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO. Penawaran saham dari perusahaan yang bisnisnya memiliki daya tahan terhadap pandemi dan berprospek cerah tetap akan ramai peminat.
Sepinya mandat IPO bernilai jumbo juga disebut menjadi kendala bagi pemasukan perusahaan sekuritas tahun ini. Kim menunjukkan bisnis underwriting untuk obligasi lebih mendominasi sejak awal tahun ketimbang penjaminan efek saham.
“[BNI Sekuritas] lebih mengandalkan secondary market [lewat transaksi broker]. Pasar perdana untuk saham masih belum bagus,” tutur Kim.
Berikut daftar 33 emiten anyar yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun berjalan, dikutip dari data BEI dan Bloomberg :
33 Emiten Baru di Bursa Efek Indonesia | ||
---|---|---|
Kode Saham | Emiten | Nilai IPO (dalamRp miliar) |
CARE | PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. | 1.030 |
DADA | PT Diamond Citra Propertindo Tbk. | 218,99 |
KBAG | PT Karya Bersama Anugerah Tbk. | 215 |
AMOR | PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. | 211,11 |
AMAR | PT Bank Amar Indonesia Tbk. | 209,86 |
BHAT | PT Bhakti Multi Artha Tbk. | 206 |
PURA | PT Putra Rajawali Kencana Tbk. | 189 |
BBSS | PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk. | 156 |
TRIN | PT Perintis Triniti Properti Tbk. | 129,77 |
PTPW | PT Pratama Widya Tbk. | 114,16 |
PGUN | PT Pradiksi Gunatama Tbk. | 103,50 |
INDO | PT Royalindo Investa Wijaya Tbk. | 94,80 |
SAMF | PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. | 93 |
DMND | PT Diamond Food Indonesia Tbk. | 91,50 |
CASH | PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk. | 87,50 |
BESS | PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. | 73,50 |
AMAN | PT Makmur Berkah Amanda Tbk. | 64,35 |
CBMF | PT Cahaya Bintang Medan Tbk. | 60 |
CSRA | PT Cisadane Sawit Raya Tbk. | 51,25 |
SBAT | PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. | 44,63 |
TECH | PT Indosterling Technomedia Tbk. | 40,21 |
IKAN | PT Era Mandiri Cemerlang Tbk. | 40 |
SOFA | PT Boston Furniture Industries Tbk. | 40 |
CSMI | PT Cipta Selera Murni Tbk. | 36,08 |
TAMA | PT Lancartama Sejati Tbk. | 35 |
ASPI | PT Andalan Sakti Primaindo Tbk. | 34,65 |
UANG | PT Pakuan Tbk. | 34,38 |
EPAC | PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk. | 27,50 |
AYLS | PT Agro Yasa Lestari Tbk. | 25,87 |
RONY | PT Aesler Grup Internasional Tbk. | 25 |
ESTA | PT Esta Multi Usaha Tbk. | 24 |
PPGL | PT Prima Globalindo Logistik Tbk. | 16,50 |
PGJO | PT Tourindo Guide Indonesia Tbk. | 12 |