Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Big Caps Dilego, IHSG Langsung Tersungkur ke Zona Merah

Saham-saham big caps yang dilepas sebagian besar berasal dari saham perbankan.
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung tersungkur ke zona merah setelah saham-saham berkapitalisasi jumbo dilego. Indeks bergerak di kisaran 5.088,98 - 5.111,64 di awal perdagangan hari ini, Rabu (29/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG langsung terkoreksi 0,45 persen atau 33 poin ke posisi 5.090.054 dalam lima menit pertama pembukaan perdagangan. Kemarin, IHSG ditutup di level 5.112,98 atau terkoreksi 0,07 persen.

Sebanyak 136 saham terpantau menguat sedangkan 119 lainnya turun. Adapun 134 saham terpantau stagnan. Transaksi perdagangan mencapai 860,88 juta lembar senilai Rp548,26 miliar.

Saham berkapitalisasi jumbo atau big caps tercatat menjadi penekan indeks dengan penurunan 0,65 persen hingga 6,86 persen. Saham PT Bank Central Asia Tbk. yang memiliki bobot 39 persen terhadap pergerakan indeks terkoreksi 1,29 persen.

Kemudian ada empat saham lain yang juga mencetak koreksi, yaitu

  • PT Barito Pacific Tbk turun 6,86 persen ke level 950
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. turun 9,64 persen ke posisi 320
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. turun 0,85 persen ke posisi 5.800
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk. turun 1,71 persen ke level 4.600

Sementara itu berdasarkan sektor, penurunan saham perbankan turut menyeret sektor finansial. Indeks saham keuangan turun 1,05 persen. Kemudian disusul sektor industri dasar, pertambangan, dan infrastruktur.

Adapun sektor-sektor yang mengalami penguatan antara lain sektor konstruksi, properti, perdagangan, perkebunan, dan aneka industri. Sektor konstruksi naik 0,28 persen sedangkan properti 0,30 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper