Bisnis.com, JAKARTA - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) mencatatkan penurunan laba bersih meskipun pendapatan perseroan meningkat pada semester I/2020.
Dalam publikasi laporan keuangan Gudang Garam di Harian Bisnis Indonesia, per 30 Juni 2020 pendapatan perusahaan mencapai Rp53,65 triliun. Nilai itu meningkat 1,72 persen year on year (yoy) dari Rp52,74 triliun pada semester I/2019.
Namun demikian, beban pokok penjualan Gudang Garam ikut menanjak menjadi Rp44,99 triliun dari sebelumnya Rp42,78 triliun. Hal ini membuat laba bruto GGRM terkoreksi menuju Rp8,66 triliun dibandingkan Rp9,96 triliun per Juni 2020.
Laba usaha per Juni 2020 juga menurun menuju Rp5,22 triliun dari sebelumnya Rp5,97 triliun. Padahal, Gudang Garam sudah terbantu dengan pembukuan laba kurs Rp2,87 miliar dari rugi kurs Rp10,19 miliar per Juni 2019.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Juni 2020 mencapai Rp3,82 triliun. Nilai itu turun 10,75 persen dari sebelumnya Rp4,28 triliun.
Per Juni 2020, Gudang Garam menggelontorkan kas untuk investasi sebesar Rp2,51 trilun, meningkat dari sebelumnya Rp1,71 triliun. Kas bersih untuk pendanaan turun menjadi Rp8,81 triliun dibandingkan sebelumnya Rp13,5 triliun.
Baca Juga
Adapun, kas setara kas akhir periode mencapai Rp8,25 triliun, meningkat dari Rp2,05 triliun per Juni 2019.
Dari pos utang, liabilitas Gudang Garam per Juni 2020 turun menjadi Rp24,41 triliun dari Rp27,72 pada akhir 2019. Liabilitas jangka pendek berkurang menjadi Rp21,76 triliun dari sebelumnya Rp25,26 triliun.
Ekuitas perusahaan mencapai Rp54,75 triliun, naik dari sebelumnya Rp50,93 triliun. Total aset Gudang Garam pun per Juni 2020 sejumlah Rp79,16 triliun, meningkat dari Rp78,65 triliun per Desember 2019.