Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap tampil paling tinggi dibandingkan indeks reksa dana lainnya sepanjang pekan lalu.
Di tengah meningkatnya selera investor untuk mengoleksi emas, investasi ke dalam produk reksa dana pendapatan tetap masih disarankan karena memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang.
Berdasarkan data Infovesta Utama pada periode 17—24 Juli 2020, indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin lewat Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat sebesar 0,87 persen. Pada saat bersamaan, obligasi pemerindah dan obligasi korporasi masing-masing menguat 0,70 persen dan 0,10 persen.
Selanjutnya, kinerja indeks reksa dana saham yang tercermin lewat Infovesta Equity Fund Index tercatat sebesar 0,15 persen atau outperform dari IHSG yang menguat 0,07 persen.
Kinerja indeks reksa dana pasar uang yang tercermin lewat Infovesta Money Market Fund Index tercatat 0,10 persen dan kinerja indeks reksa dana campuran yang tercermin dari Infovesta Balanced Fund Index tercatat sebesar 0,03 persen.
Secara year-to-date per 24 Juli 2020, indeks reksa dana pendapatan tetap menduduki posisi pertama dengan kinerja 2,74 persen.
Baca Juga
Mengikuti setelahnya indeks reksa dana pasar uang yang berkinerja sebesar 2,54 persen. Di zona merah terdapat indeks reksa dana campuran yang berkinerha -10,89 persen dan indeks reksa dana saham sebesar -23,49 persen.
Infovesta Utama menyampaikan dalam laporan mingguannya bahwa imbal hasil reksa dana pendapatan tetap dalam jangka panjang (10 tahun) masih berada di atas imbal hasil emas mencapai 76,55 persen.
“Akan tetapi, untuk jangka waktu yang lebih pendek, investasi emas masih unggul karena investor panik sehingga mencari alternatif investasi yang aman,” tulis Infovesta, Senin (27/7/2020).
Namun demikian, apabila dalam kondisi normal sebenarnya kinerja emas masih tertinggal dibandingkan dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap.
Adapun, kinerja emas yang tinggi dalam 10 tahun terakhir hanya mendapat topangan yang besar dari sisi harga emas dalam 1 tahun terakhir.
Harga emas kontrak satu bulan pada penutupan akhir pekan lalu berada pada level US$1.897,59 per ons troi atau naik 24 persen secara year-to-date.
Adapun, komoditas logam mulia ini sempat menyentuh harga tertingginya sejak 5 September 2011 sebesar US$1,1902 per ons troi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran investor terkait pembatasan sosial akibat Covid-19.
Kenaikan harga emas itu berbanding terbalik dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap yang agak tertekan pada periode yang sama atau hanya mampu tumbuh 2,74 persen.
“Oleh karena itu, dalam pengelolaan portofolio, investor dapat melakukan diversifikasi di mana emas bisa menjadi alternatif pilihan di tengah ketidakpastian, namun juga perlu memiliki produk reksa dana untuk mengantisipasi rebound yang terjadi di pasar,” tulis Infovesta.
Berikut produk reksa dana dengan kinerja paling moncer dalam sebulan (month-on-month) per 24 Juli 2020:
Nama Reksa Dana | Return (%) |
REKSA DANA SAHAM |
|
Pool Advista Ekuitas Optima Syariah | 20,41 |
Pool Advista Kapital Syariah | 19,41 |
Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh | 18,34 |
|
|
REKSA DANA CAMPURAN |
|
Aurora Berimbang | 16,23 |
Jarvis Balanced Fund | 7,82 |
Aurora Balance | 6,50 |
|
|
REKSA DANA PENDAPATAN TETAP |
|
Mandiri Investasi Obligasi Nasional | 3,40 |
Mega Dana Ori Dua | 3,05 |
Simas Pendapatan Prima | 2,98 |
|
|
REKSA DANA PASAR UANG |
|
PNM Dana Likuid | 0,77 |
Danareksa Seruni Pasar Uang 11 | 0,69 |
BNP Paribas Pasar Uang Brilian | 0,67 |
Sumber: Infovesta Utama