Bisnis.com, JAKARTA - Setelah meningkat 1 persen dan menembus rekor tertinggi sepanjang masa, laju harga emas masih melanjutkan tren penguatan.
Pada perdagangan Senin (27/7/2020) pukul 09.36 WIB, harga emas spot naik 1,08 persen atau 20,59 poin menjadi US$1.922,61 per troy ounce. Adapun, harga emas Comex kontrak Desember 2020 meningkat 1,11 persen atau 21,4 poin ke US$1.946,6 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terkulai 0,41 persen atau 0,385 poin menjadi 94,05.
Monex Investindo Futures dalam laporannya menyampaikan harga emas telah mencatat level tertinggi baru pada level US$1.922,77 pada awal sesi Senin (27/7), ditopang meningkatnya minat pada aset aman logam mulia.
"Hal itu dipicu meningkatnya jumlah korban wabah corona di AS dan makin meningkatnya ketegangan diplomatik AS - Tiongkok," paparnya.
Harga emas mencatat level tertinggi US$1.920,90 pada tahun 2011 lalu. Pesimisme pasar terhadap kondisi ekonomi yang dapat goyah akibat ketegangan AS - Tiongkok, telah melemahkan dolar AS dan meningkatkan minat pelaku pasar terhadap aset aman logam mulia.
Baca Juga
AS menutup kantor konsulat Tiongkok di negara bagian Houston pada pekan lalu, menambahkan sikap bermusuhan dengan Tiongkok setelah serangkaian undang-undang sanksi baru yang diterapkan AS.
Sebelumnya kedua negara juga berseteru perihak beberapa kebijakan keamanan nasional dan regional di Tiongkok, termasuk kebijakan untuk Hong Kong, yang menjadi salah satu fokus serangan AS terhadap pemerintah dan pejabat Tiongkok.
Tiongkok telah melakukan ancaman melakukan penutupan konsulat AS di Wuhan, sebagai langkah balasan, dan ketegangan terus memuncak hingga awal pagi hari tadi.
Harga emas masih nampak menguat dan berpeluang menguji resistan US$1.921 - US$1.928. Namun, pasar mungkin menunggu data Durable Goods Order AS jam 19:30 WIB, menjadi peluang penggerak arah bagi dolar AS malam nanti, setelah mencatat pelemahan selama 6 sesi berturut-turut.