Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia ditutup variatif seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana paket stimulus baru dari Amerika Serikat serta tensi China - Amerika Serikat yang kian memanas.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (23/7/2020), Indeks Topix Jepang terkoreksi 0,62 persen di level 1.572,96. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup dengan pelemahan tipis 0,56 persen di level 2.216,19.
Sedangkan indeks Shanghai Composite juga turut lesu pada perdagangan hari ini. Indeks ini terpantau turun 0,33 persen ke level 3.322,32.
Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berada di zona hijau dengan kenaikan 0,67 persen di level 25.225 dan indeks S&P/ASX 200 Australia bertengger di zona hijau dengan kenaikan 0,32 persen di lecel 6.094,5.
Perhatian investor pada hari ini tertuju pada rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mengeluarkan insentif baru untuk pengangguran sebelum masa berlaku kebijakan sebelumnya habis.
Pelaku pasar juga akan menanti pembukaan pasar China setelah keputusan AS untuk menutup konsulat negeri tersebut di Houston, Texas berdampak pada indeks Hang Seng Hong Kong dan nilai tukar Yuan pada Rabu lalu.
Selain itu, para investor juga memperhatikan kabar terkait perkembangan vaksin virus corona. Saham perusahaan farmasi Pfizer melonjak setelah manajemen menyatakan pihaknya telah menerima pesanan 600 juta dosis vaksin dari pemerintah Amerika Serikat.
Sejumlah perusahaan juga akan merilis laporan keuangan kuartalan. Blackstone Group, Roche, Intel, Unilever, Canadian Pacific, Daimler, Hyundai dan Mattel akan mengeluarkan laporan pendapatannya dalam beberapa waktu ke depan.