Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berhasil memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (21/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan S&P 500 ditutup naik 0,17 persen atau 5,46 poin ke level 3.257,30, seiring dengan penguatan saham energi dan finansial.
Indeks Dow Jones Industrial Average turut menguat 0,60 persen atau 159,53 poin ke level 26.840,40. Namun, indeks Nasdaq Composite berakhir melorot 0,81 persen atau 86,73 poin ke posisi 10.680,36.
Bursa saham AS menguat hampir sepanjang sesi perdagangan setelah para pemimpin Uni Eropa menyepakati paket stimulus senilai 750 miliar euro (US$860 miliar) guna menyokong pemulihan ekonomi kawasan ini.
Kabar baik ini juga mendorong penguatan bursa Eropa sekaligus mengerek nilai tukar euro terhadap dolar AS ke level tertinggi sejak 2019.
Meski demikian, kenaikan bursa AS kemudian mengendur dan ditutup di bawah level tertinggi sesi perdagangan Selasa setelah Senator Mitch McConnell menyampaikan keraguan tentang mencapai rancangan undang-undang stimulus baru sebelum beberapa manfaat saat ini berakhir.
Baca Juga
Kepada Politico, pemimpin mayoritas Senat AS ini mengatakan tidak memperkirakan sebuah RUU akan diloloskan dalam dua pekan.
“Kita sangat mungkin akan mendapatkan kesepakatan, tetapi kita juga harus memperkirakan headline yang dramatis dan volatilitas terkait dengannya,” tutur ahli strategi di Evercore ISI Dennis DeBusschere, dikutip dari Bloomberg.
Saham-saham teknologi mendorong koreksi, sehari setelah penguatan terbesarnya sejak April. Di sisi lain, laporan kinerja korporasi dan kabar positif tentang vaksin Covid-19 mengangkat sentimen pasar, sementara harga minyak naik sehingga mengerek saham Exxon Mobil dan Chevron dalam Dow Jones.
Namun, Nasdaq tergelincir setelah ditutup di rekor level tertinggi barunya pada perdagangan Senin (20/7). Indeks ini telah melonjak 25 persen in 2020, sebagian besar berkat lonjakan saham Amazon.com pada Senin.
Sejalan dengan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 ditutup menguat sekitar 0,3 persen dan indeks MSCI Emerging Market melonjak 2,1 persen.
Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate melonjak 2,8 persen menjadi US$41,96 per barel dan harga perak naik tajam 5,2 persen ke level US$20,94 per ounce.