Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan logam, PT Vale Indonesia Tbk., membukukan kenaikan kinerja operasional pada kuartal II/2020 di tengah banyaknya tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.
Dalam keterbukaan informasi perseroan di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham INCO itu telah memproduksi nikel dalam matte sebanyak 18.701 ton pada kuartal II/2020.
Realisasi itu naik 6 persen dibandingkan dengan volume produksi perseroan pada bulan sebelumnya sebesar 17.614 ton dan juga lebih tinggi daripada realisasi produksi periode yang sama tahun sebelumnya di kisaran 17.631 ton.
Dengan demikian, sepanjang paruh pertama tahun ini produksi nikel dalam matte INCO sebesar 36.315 ton, naik 18 persen dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 30.711 ton.
CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan bahwa kinerja produksi pada paruh pertama tahun lalu lebih rendah karena pada saat itu perseroan melakukan shutdown terencana yang lebih panjang untuk kegiatan yang terkait dengan proyek Larona Canal Lining.
Untuk diketahui, proyek itu merupakan peremajaan bendungan Larona Kanal Lining untuk memastikan pasokan air ke pembangkit listrik tenaga air (PLTA) lebih stabil.
Baca Juga
“Dengan pencapaian ini kami yakin dapat mempertahankan tingkat produksi kami pada tahun 2020,” ujar Nico seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (20/7/2020).
Pada tahun ini, perseroan menargetkan produksi tidak jauh berbeda daripada realisasi produksi tahun lalu. Adapun, INCO mencatatkan volume produksi sepanjang 2019 sebesar 71.025 ton, turun 5 persen daripada capaian produksi 2018 sebesar 74.806 ton.