Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari zona hijau dan melemah pada awal perdagangan hari ini, Jumat (17/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 0,46 persen atau 23,48 poin ke level 5.074,90 pada pukul 09.09 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (16/7/2020), IHSG mampu berakhir di level 5.098,37 dengan penguatan 0,44 persen atau 22,58 poin.
Sebelum berbalik ke zona merah, indeks terpantau sempat melanjutkan penguatannya hingga menembus level 5.100 pada awal perdagangan Jumat. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 5.073,94 – 5.110,43.
Sebanyak 7 dari 9 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin finansial (-0,96 persen) dan pertanian (-0,51 persen). Adapun, sektor aneka industri dan pertambangan masing-masing naik 0,24 persen dan 0,05 persen.
Dari 696 saham yang diperdagangkan, 38 saham menguat, 37 saham melemah, dan 621 saham stagnan.
Baca Juga
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang turun 0,65 persen dan 1,23 persen masing-masing menjadi penekan utama pergerakan IHSG.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG terlihat masih bergerak dalam rentang yang cukup terbatas
“Risiko pelemahan masih terlihat cukup besar yang disinyalir oleh sentimen dari market global dan regional yang berada dalam tekanan,” tulis William melalui riset harian yang diterima Bisnis.
Selain itu, masih terjadinya capital outflow secara year to date turut memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah dalam rentang 4.821 - 5.123.
Indeks saham lainnya di Asia tampak bergerak variatif. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terkoreksi 0,21 persen dan 0,10 persen.
Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,30 persen dan 0,79 persen, Hang Seng Hong Kong menanjak 0,62 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan naik 0,60 persen pukul 9.14 WIB.
Bursa Asia bergerak variatif di tengah tanda-tanda kerapuhan dalam rally saham teknologi AS dan berlanjutnya ketegangan AS-China.
Pada penutupan perdagangan Kamis (16/7/2020), indeks S&P 500 turun 0,34 persen ke level 3.215,57, Dow Jones Industrial Average melemah 0,5 persen ke level 26.734,71, dan indeks Nasdaq Composite melemah 0,73 persen ke level 10.473,83.
Saham Microsoft Corp. dan Apple Inc. memimpin penurunan saham tenologi. Saham Netflix Inc. juga merosot karena laporan pertumbuhan pelanggan layanan streaming lebih sedikit dari perkiraan.
Di samping itu, rilis data ekonomi baik dari AS maupun China pekan ini menggarisbawahi jalan panjang menuju pemulihan global penuh, sehingga melemahkan optimisme yang didorong oleh progres dalam pengembangan vaksin virus Corona.
Kementerian perdagangan AS mencatat nilai penjualan ritel meningkat 7,5 persen pada Juni 2020 dari bulan sebelumnya setelah direvisi naik 18,2 persen pada Mei.
Capaian ini lebih tinggi dibandingkan median estimasi dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom yang mencapai 5 persen pada bulan Juni.
Sementara itu di China, produk domestik bruto (PDB) dilaporkan berekspansi 3,2 persen pada kuartal II/2020 dari tahun sebelumnya. Tak hanya lebih baik dari dari proyeksi median sebesar 2,4 persen, capaian tersebut memutar balik kontraksi sebesar 6,8 persen pada kuartal I/2020.
Meski demikian, PDB China masih turun 1,6 persen pada semester I/2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Laporan yang sama menunjukkan produksi industri meningkat 4,8 persen pada Juni dari tahun sebelumnya, tetapi penjualan ritel menyusut 1,8 persen atau berbanding terbalik dari proyeksi peningkatan 0,5 persen.
Di sisi lain, investasi aset tetap turun 3,1 persen pada paruh pertama tahun ini, meskipun lebih baik dari ekspektasi penurunan sebesar 3,3 persen.
"Data yang dirilis selama 24 jam terakhir secara serius mempertanyakan laju pemulihan ekonomi pasca Covid-19," kata Kepala strategi pasar di CMC Markets Michael McCarthy.
“Angka-angka tersebut menggambarkan tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah infeksi lebih lanjut,” tambahnya, dikutip dari Bloomberg.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah melemah 33 poin atau 0,23 persen ke level Rp14.658 per dolar AS pukul 9.07 WIB, meskipun sempat rebound dengan dibuka terapresiasi 40 poin ke posisi 14.585.