Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan outlook tujuh perusahaan di sektor jasa keuangan pada kuartal II/2020. Sebagian dari perusahaan tersebut berasal dari sektor perbankan dan pembiayaan.
Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito menjelaskan mayoritas perusahaan di sektor jasa keuangan mengalami penurunan likuiditas selama kuartal II/2020. Pasalnya, pandemi telah menekan arus kas perusahaan sehingga muncul potensi kendala dalam memenuhi kewajiban.
“Bisa saja di laporan keuangan tertulis masih lumayan, tetapi cashflow sebenarnya terdampak. Itu membuat beberapa perusahaan mengalami penurunan rating maupun outlook atau bahkan keduanya,” jelas Dito melalui konferensi pers virtual, Kamis (16/7/2020).
Namun demikian, Dito menambahkan, bahwa perubahan peringkat dan outlook juga ditentukan oleh seberapa kuat pendanaan dari perusahaan induk suatu perusahaan.
Sementara bagi perusahaan yang masih mengandalkan pendanaan dari pihak ketiga, peringkat dan outlook-nya menjadi rentan diturunkan. Pasalnya, hal itu akan memberi tekanan likuiditas tambahan seiring dengan ketatnya pemberian kredit dari perbankan.
“Itu meningkatkan risiko pembayaran kembali kewajiban surat utang yang sudah diterbitkan,” imbuh Dito.
Baca Juga
Adapun, dari 53 publikasi peringkat yang dilakukan Pefindo pada kuartal II/2020 terdapat 21 peringkat AAA, 12 peringkat A, 11 peringkat AA, 8 peringkat BBB, dan 1 peringkat yang dicabut. Peringkat tersebut termasuk yang memiliki outlook positif, negatif, dan stabil.
Dito memaparkan dari perusahaan yang memiliki peringkat AAA tersebut sebagian besar merupakan perusahaan yang masih terbantu dan ditopang oleh induk usahanya.
Memasuki awal kurtal III/2020 pada periode 1—13 Juli 2020, Pefindo melakukan pemantauan khusus untuk perusahaan yang baru diakuisisi oleh perusahaan asing seperti KB Finansial Multifinance dan Bank Permata.
Dari pemantauan khusus itu, hanya KB Finansial Multifinance setelah akuisisi oleh Kookmin Card yang dinaikkan peringkat dan outlook-nya menjadi AA- outlook stabil dari sebelumnya BBB+ outlook positif.
Adapun, Bank Permata setelah diakuisisi Bangkok Bank tidak mengalami perubahan pada AAA outlook stabil.
“Kenaikan peringkat lebih didorong dari sisi akuisisi, ada perubahan pemegang saham dan perubahan profil kredit yang sangat signifikan, yang bisa membantu bisnis dan pendanaan,” tutur Dito.
Berikut perubahan peringkat dan outlook sejumlah perusahaan pada periode 1 April — 13 Juli 2020:
No | Nama | Peringkat Sekarang | Peringkat Sebelumnya | Perubahan |
| 1 April—30 Juni 2020 | |||
1 | Usaha Pembiayaan reliance Indonesia (REFI) | BBB- / negative | BBB- / stable | outlook diturunkan |
2 | Permodalan Nasional Madani (PNM) | A+ / negative | A+ / stable | outlook diturunkan |
3 | Mitra Bisnis Keluarga Ventura | BBB / negative | BBB+ / stable | peringkat dan outlook diturunkan |
4 | Mandala Finance | A / negative | A / stable | outlook diturunkan |
5 | Bank Capital | BBB+ / negative | BBB+ / stable | outlook diturunkan |
6 | Bank Victoria | A- / negative | A- / stable | outlook diturunkan |
7 | Trimegah Sekuritas | A / negative | A / stable | outlook diturunkan |
8 | KIK EBA Mandiri-Garuda (GIAA01) | A- / credit watch negative | AA+ | penambahan outlook dalam rating |
| 1-13 Juli 2020 | |||
1 | KB Finansial Multifinance - akuisisioleh Koomin Card | AA- / stable | BBB+ / positive | peringkat dan outlook dinaikkan |
2 | Bank Permata - setelah akuisisi oleh Bangkok Bank | AAA / stable | AAA / stable | tidak berubah |
Sumber: Pefindo